Sikap Aprilia Manganang di Kowad Terkuak, Kini Jadi Pria: Jenderal Andika Perkasa Tanggung Jawab

Dijelaskan Andika, saat pertama kali bertugas April ditempatkan di dinas jasmani. Namun pada 2018 dia dipindahtugaskan ke Kodam Manado.

Editor: RM. Resha A.U
Kolase Sripoku.com/Instagram
Jenderal Andika Perkasa dan Serda Aprilia Manganang 

Selagi berkutat di militer, ia pun memutuskan untuk pensiun dari Voli.

Namun kali ini, ia membawa kabar mengejutkan lagi.

Melalu konferensi pers yang diumumkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI, Jenderal Andika Perkasa, Selasa (9/3/2021), Aprilia Manganang dinyatakan sebagai seseorang dengan jenis kelamin laki-laki.

Pevoli yang sudah pensiun sejak 2020 lalu dan kini tercatat sebagai prajurit TNI dengan pangkat Sersan Dua (Serda) itu dipastikan sebagai seorang laki-laki usai melakukan serangkaian pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto.

Pemeriksaan ini dilakukan karena pihak pejabat TNI merasa ada yang janggal dengan fisik Aprilia.

Dilansir dari Kompas dan Tribunnews, hasil tes memastikan Aprilia sebagai laki-laki.

Hasil tes menemukan jika kadar hormon testosteron di tubuhnya Apri lebih tinggi, tapi selama ini dia menderita kelainan Hipospadia yang membuatnya mengalami ambiguitas gender.

"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua," kata Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Aprilia Manganang Punya Badan Kekar Seperti Seorang Pria, Karena Sindrom?

Baca juga: Sempat Dikira Pria, Ternyata Ini Awal Kisah Aprilia Manganang Jadi Atlet Voli Putri Top Indonesia

"Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," imbuhnya.

Lalu, apa sih Hipospadia itu? Hipospadia adalah kondisi bawaan sejak lahir dimana lubang kencing berada di bawah penis bukan di ujung sebagaimana normalnya.

Kondisi ini terhitung langka dengan perbandingan dari 250 kelahiran hanya satu bayi yang bisa mengalami hal ini.

Karena kurangnya informasi terkait hal ini di masa lalu itulah, orang tua dan paramedis yang menangani kelahiran Aprilia mendaftarkannya sebagai perempuan.

"Inilah yang kemungkinan membuat paramedis atau orang tua melihat hanya secara fisik bahwa anak ini perempuan," kata Jendral Andika menjelaskan.

Setelah hal ini dipastikan, Aprilia akan melakukan operasi perbaikan sebanyak dua kali.

Sementara ini, operasi pertamanya dikabarkan telah sukses dan dia dalam tahap pemulihan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved