Mengharukan, AHY Maafkan dan Ajak Kader Demokrat yang Ikut KLB untuk Kembali Bersama

Namun meski begitu AHY tetap memaafkan kader yang membangkang tersebut dan ajak kembali bergabung ke Demokrat. 

Penulis: fadhila rahma | Editor: Yandi Triansyah
Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPD Partai Demokrat se-Indonesia di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021). Pada kesempatan tersebut, para pimpinan DPD Partai Demokrat menyatakan bahwa mereka tetap mendukung dan setia pada kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang mengacu pada Kongres V Partai Demokrat. Tribunnews/Jeprima 

SRIPOKU.COM - Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menghadirkan kader Demokrat yang ikut KLB di Deli Serdang beberapa waktu lalu.

Mereka menyampaikan testimoni terhadap apa yang mereka alami saat mengikuti KLB tersebut.

Namun meski begitu AHY tetap memaafkan kader yang membangkang tersebut dan ajak kembali bergabung ke Demokrat. 

Salah seorang diantaranya yang menyampaikan testimoninya yakni Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Gerald Piter Runtuthomas.

Gerald mengakui ditawari uang Rp 100 juta jika hadir ke KLB Demokrat di Deli Serdang.

Namun ia hanya mendapati para peserta KLB yang hadir hanya membawa pulang Rp 5 juta.

"Saya awalnya menolak, untuk mengikuti KLB tersebut, karena saya benar-benar mencintai Demokrat, dengan kepemimpinan mas AHY," kata Gerald mengawali cerita.

Gerald mengatakan, selang beberapa waktu dirinya dihubungi kembali oleh seseorang.

Namun sebelum itu, dirinya mengaku langsung menghadap Ketua DPC.

"Saya langsung menghadap Ketua DPC saya, yaitu Bapak Ir Ishak Sugeha," kata dia.

Gerald lalu menanyakan dengan kejadian akan dilaksanakannya KLB ini.

Tapi ketika ketemu dengan Ketua DPC Pak Ishak, dirinya menceritakan soal KLB itu.

"Pak Ishak malah marah saya, jangan ikut gerbong itu, karena gerbong itu dusta semua, gerbong itu salah semua, cacat hukum ketika akan dilaksanakannya KLB, jadi jangan masuk di gerbong itu, saya iyaka," kata dia.

Namun Gerald mengaku ditelpon lagi oleh seseorang, bahwa akan mendapatkan uang yang besar, uang yang gede, kalau dirinya mau mengikuti kongres tersebut.

Dengan alasan kata dia, Ketua DPC tidak mau, maka wakil ketua bisa.

"Saya bilang sama pak Vecky Gandey, saya ini belum pegang SK, untuk revisi struktur, yang Ketumnya AHY, Pak Vecky mengatakan kepada saya ya tidak apa-apa, ikut saja yang penting sudah ada di lokasi KLB," kata dia.

"Kita akan memilih Ketua Umum yang baru yaitu Pak Moeldoko," tambahnya.

Karena diiming-imingi uang besar, akhirnya Gerald ikut ke KLB Demokrat di Deli Serdang.

"Rp 100 juta, yang pertama kalau sudah tiba di lokasi, akan mendapatkan 25 persen, dari 100 juta yaitu 25 juta"

"Selesai KLB akan mendapatkan, sisanya yaitu Rp 75 juta, tapi nyatanya kita cuma dapat uang Rp 5 juta," kata dia.

Menurut dia, yang menjadi rancu dalam proses KLB ini, yaitu pemilihan Ketua Umum, Pemilihan Ketua Umum dalam proses KLB ini, secara voting.

"Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan, untuk menjadi Ketum para peserta berteriak Pak Moeldoko, ditanya lagi siapa lagi yang bisa menjadi calon Ketua Umum, para peserta juga berteriak, Pak Marzuki Alie, dicatat oleh pimpinan sidang dalam hal ini Pak Jhoni Allen," kata dia.

Selanjutnya Gerald menceritakan, setelah mendapatkan dua nama untuk menjadi Calon Ketua Umum, Jhoni Allen langsung berteriak ke peserta menanyakan siapa yang mendukung Pak Moeldoko mana ?

"Semua berdiri, sambil mengangkat tangan ke atas, iya kita pilih Pak Moeldoko," kata dia.

"Siapa yang memilih Pak Marzuki Alie, berdiri lagi peserta angkat tangan kita pilih Pak Marzuki Alie," kata dia.

Namun tiba-tiba, Jhoni Allen, langsung mengetok palu bahwa yang terpilih Ketua Umum dalam kongres luar biasa ini adalah Pak Moeldoko.

"Yang sementara Pak Moeldoko ini tidak ada di tempat musyawarah, tidak ada di tempat KLB, hanya ada Pak Marzuki Alie, tetapi sudah ditetapkan sebagai ketua," kata dia.

Meski AHY merasa dudah dikhianati oleh kader tersebut, namun nyatanya memaafkan Gerald.

Bahkan Putra SBY tersebut mengajak kembali untuk bersama.

Hal ini dikutip dari video tiktok yang diunggah oleh Twitter Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon, Rabu (10/3/2021).

"Saya dapat memahami situasinya, mudah-mudahan, kita tetap bisa bersama,"

"Saya bangga, bagaimanapun saya bangga, kita semua bangga atas keberanian, dan kejujuran, artinya Bung Gerald Bung Rahman masih punya hati, masih punya kesetian, bersama para sahabat Partai Demokrat, yang memang telah berjuang sekian lama bersama-sama,"

"Terima kasih sekali lagi, dan ini cukup banyak yang sudah kita dapatkan, saya ingin membuktikan bapak ibu sekalian, para sahabat dan tentunya masyarakat Indonesia, apa yang terjadi itu, sekali lagi tidak bisa dibenarkan, seperti penuturan dari Bung Gerald dan Bung Rahman" kata dia.

Sementara itu, Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan, mereka tetap solid bersama Ketum AHY.

Ia yakin bersama seluruh kader di Indonesia pihaknya akan mampu lalui ini.

Karena menurut dia, kebenaran pasti akan menang dan menemukan jalannya.

"Sehat selalu mas
@AgusYudhoyono
. Kami semua solid bersama mas Ketum. Bersama seluruh kader di Indonesia kita akan mampu lalui ini. Kebenaran pasti akan menang dan menemukan jalannya.. Tangan melipat" tulis Jansen.

Baca juga: Kemelut Masih Terjadi, Apa yang Sebenarnya Menjadi Awal Terjadinya Konflik Dalam Partai Demokrat ?

Baca juga: Jimly Asshiddiqie Minta tak Ambil Pusing soal Demokat tapi Tak Boleh Didiamkan : Menteri Itu Diakhir

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved