Berita Muratara

JATANRAS Polda Sumsel Turun Tangan, Misteri Penembakan Sugeng di Kebun Sawit Desa Embacang

Unit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel turun langsung ke Kabupaten Muratara dikomandoi oleh Panit AKP Sofyan.

Editor: Welly Hadinata
IST
Lokasi penembakan asisten kebun di area perkebunan sawit milik sebuah perusahaan di Desa Embacang Baru Ilir, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara. 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Kasus penembakan asisten kebun PT Mitra Agromas Pratama (MAP) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) belum terungkap.

Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel turun tangan ikut membantu mengungkap kasus yang menggemparkan warga Muratara itu.

Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto menyebut kasus tersebut masih dalam penyidikan tim gabungan Satreskrim Polres dan Polsek Karang Jaya.

Eko membenarkan saat ini mereka dibantu oleh Unit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

"Masih dalam penyidikan, benar kami dibantu dari Subdit Jatanras (Polda Sumsel)," kata Kapolres Eko Sumaryanto, Selasa (9/3/2021).

Unit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel turun langsung ke Kabupaten Muratara dikomandoi oleh Panit AKP Sofyan.

Dia meminta doa dari masyarakat semoga kasus dugaan penembakan asisten kebun tersebut segera terungkap.

"Iya, kami saat ini berada di Muratara, insyaallah, mohon doanya semoga cepat terungkap," kata AKP Sofyan dihubungi Tribunsumsel.com.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria bernama Sugeng Umbara (45) tewas dengan luka tembak sebanyak dua lubang, Jumat (5/3/2021) dini hari.

Sugeng merupakan asisten kebun yang sebelumnya menjabat sebagai mandor di perusahaan perkebunan sawit PT Mitra Agromas Pratama (MAP).

Dugaan penembakan itu terjadi di area perkebunan sawit milik perusahaan tersebut di Desa Embacang Baru Ilir, Kecamatan Karang Jaya.

Kronologis Kejadian

Awalnya korban Sugeng keluar rumah atau camp perusahaan pada Jumat (5/3/2021) dini hari, sekira pukul 02.00 WIB.

Sugeng hendak melakukan patroli di area perkebunan sawit bersama penjaga keamanan (PK) kebun bernama Enheriadi.

"Sekitar jam dua itu dia keluar (rumah) bawa senter, katanya mau patroli sama PK (bernama Enheriadi)," ujar Diana, istri korban.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved