Kudeta Militer Myanmar
Ratusan Polisi Myanmar Tanggalkan Seragam, Gabung Demonstran: Komandan Bingung Ditinggal Anak Buah
Ada yang memaksakan diri mengundurkan diri dari kepolisian untuk bergabung dengan rakyat Myanmar
SRIPOKU.COM, MYANMAR--Kabar baik bagi para demonstran yang berjuang melawan junta militer Myanmar. Mereka mendapatkan dukungan dari ratusan polisi yang bergabung melawan junta militer.
Membelotnya ratusan polisi itu membuat para komandannya di berbagai satuan kebingungan menangani mereka. Bahkan, ada yang membiarkan anggota polisinya bergabung turun ke jalan membantu rakyat Myanmar. Para komandan di kepolisian setempat juga tidak bisa berbuat banyak.
Mereka sempat merayu para polisi yang bergabung dengan demonstran agar kembali ke satuannya. Namun, apa yang mereka lakukan tidak berhasil. Dikabarkan, lebih dari 600 polisi Myanmar membangkang dari junta militer.
Mereka membelot dan bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil di Myanmar.
Pembelotan dari kepolisian Myanmar ini meningkat tajam. Terutama sejak kebrutalan militer menumpas demonstran pada akhir Februari.
Ada yang memaksakan diri mengundurkan diri dari kepolisian untuk bergabung dengan rakyat Myanmar. Ada pula polisi yang meraih berbagai penghargaan melarikan diri ke negara lain.
Dilansir dari The Irrawaddy, polisi yang membelot berasal dari berbagai macam divisi dan dari berbagai departemen kepolisian di seluruh Myanmar, Jumat (5/3/2021).
The Irrawaddy melaporkan, ada lebih dari 500 polisi yang berpartisipasi dalam gerakan pembangkangan sipil pada Kamis (4/3/2021).
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Setelah itu, sekitar 100 lainnya ikut bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil pada Jumat.
Seorang sumber dari kepolisian di Naypyidaw mengatakan, hanya negara bagian Rakhine yang tidak dilaporkan adanya aksi protes dari polisi yang membelot.
Dia mengatakan, partisipasi Kepala Kepolisian Cabang Khusus Tin Min Tun dalam gerakan pembangkangan sipil berdampak besar di lingkungan kepolisian.
Tin Min Tun menulis di Facebook bahwa dia bergabung dengan pegawai negeri yang melakukan pembangkangan sipil.
“Saya tidak mau lagi mengabdi di bawah rezim militer.
Saya bergabung dengan pegawai negeri yang berpartisipasi dalam pembangkangan sipil,” tulis Tin Min Tun. Dia mengungkapkan rasa hormat kepada pengunjuk rasa yang lebih muda yang memimpin gerakan melawan junta militer.
Seorang perwira senior, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada The Irrawaddy bahwa junta militer belum memberikan perintah untuk menindak polisi yang membelot.