Mengenal Chanee Kalaweit, Pria Asal Prancis yang Menjadi WNI Demi Melindungi Satwa Liar di Indoensia

Lantas siapa Chanee Kalaweit, pria bule yang saat ini sudah menjadi warga negara Indonesia. Mari kita mengenal lebih dekat Chanee Kalawit.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
kolase/Instagram/chaneekalaweit
Chanee Kalaweit dan Istrinya, Prada 

SRIPOKU.COM - Jika berbicara soal pria bule, pasti mendengar kata itu adalah sosok yang sangat dikagumi oleh kalangan kaum perempuan.

Sama halnya yang dirasakan oleh sosok bule yang bernama Chanee Kalaweit.

Namun siapa sangka Chanee Kalaweit ini tidak suka jika orang lain mengenalnya sebagai pria bule.

Chanee Kalaweit lebih suka dikenal dengan sosok pria yang peduli dengan habitat liar termasuk Owa di Indonesia.

Saking cintanya dan ingin melindungi Owa di Indonesia, Chanee Kalaweit ini tinggal di Indonesia bahkan kini ia sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Lantas siapa Chanee Kalaweit, pria bule yang saat ini sudah menjadi warga negara Indonesia.

Mari kita mengenal lebih dekat Chanee Kalawit, berikut profilnya.

Baca juga: Terjun dari Jembatan Saat Mandi di Sungai, Remaja di Musirawas Ini tak Lagi Timbul ke Permukaan

Baca juga: Makna Cinta Sejati yang Sebenarnya dari Seorang Herjunot Ali, Anya Geraldine Dibikin Salah Tingkah

Baca juga: Profil Angel, Gadis 19 Tahun, Ahli Bela Diri yang Tewas Tertembak Saat Demo Protes Kudeta Myanmar

Profil

Chanee Kalaweit, pria kelahiran tahun 1979 di Fayence, Distrik Var Perancis Selatan ini memiliki nama asli Aurelien Francis Brule.

Lantas kenapa dipanggil dengan Chanee Kalaweit, ini katanya.

"Chanee adalah Owa dalam bahasa Thailand, dan Kalaweit adalah bahasa dayak di Kalimantan," ujarnya.

Chanee Kalaweit diketahui datang ke Indonesia pada tahun 1998 guna menyelamatkan spesies Owa.

Usia Chanee Kalaweit saat itu masih berusia 18 tahum.

Jadi saat ini sudah 23 tahun Chanee Kalaweit mendedikasikan dirinya untuk mempertahankan kelestarian hutan Indonesia agar menjafi rumah yang nyaman bagi satwa liar yang hidup di dalamnya.

"Awalnya saya lihat berita kebakaran hutan terbesar di Indonesia, saat itulah saya berfikir bagaimana cara saya melindungi Owa di sana, ya dengan caranya harus datang kesana dan tinggal disana," kata Chanee.

Informasi tambahan Chanee Kalaweit ini sudah tertaring dnegan Satwa termasuk Owa saat usia 12 tahun.

Kemudian, saat setelah lama aktif melakukan rehabilitasi satwa liar yang menjadi korban deforestasi dan peraktik perburuan liar, Chanee mendirikan yayasan Kalaweit.

Selama 22 tahun lebih berjuang menyelamatkan Satwa, Chanee Kalaweit mengaku pernah menghadapi berbagai ancaman, terutama saat ia membuat video mengenai kabut asap yang menyelimuti Kalimantan.

Chanee Kalaweit yang tinggal di Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Utara juga turut merasakan dampak dari bencana karhutla tersebut.

Meski tempatnya tinggal jauh dari titik api kebakaran hutan dan lahan, ia mengaku turut merasakan kabut asap pekat dampak Karhutlah.

Chanee ini dijuluki Penyelamat Surga Dunia oleh masyarajat di Indonesia.

Karena Chanee pria yang peduli pada jantungnya dunia yakni hutan.

Ia melindungi dan menjaga melestarikan seluruh makhluk hidup yang ada di Hutan.

Menikah dengan Gadis Dayak

Chanee Kalaweit saat ini sudah menikah dengan wanita dayak asal Kalimantan yang bernama Prada.

Chanee Kalaweit dan Prada sudah 12 tahun menikah dan memiliki dua orang anak.

Anak pertama bernama Andrew Kalaweit dan anak kedua Enzo Kalaweit.

Saat ini Chanee Kalaweit dan keluarga tinggal di tengah Hutan Kalimantan, tepatnya di Pararawen.
Meski rumahnya ada di tengah hutan, kebutuhan air, energi listrik, bahkan internet dan semua kebutuhan lainnya sangat tercukupi lho.

Bahkan teknologi internet juga masih bisa diakses oleh keluarga Chanee meski agak sulit tapi mereka bahagia hidup dengan kebutuhan yang cukup.

Prada istrinya Chanee juga diketahu suka berkebun, dan banyak sayur-sayuran yang di tanamnya untuk kebutuhan sehari-hari.

Chanee Kalaweit diketahui menggunakan tenaga surya untuk energi listriknya.

Baca juga: Teriakan Terakhir Kyal Sin Angel Sebelum Kematian, Wanita Ditembak Kepala Oleh Polisi Demo Myanmar

Baca juga: Pernikahannya dengan Ahmad Dhani Hancur, Maia Estianty Bersyukur, Ucap Terimakasih ke Mulan Jameela

Baca juga: Lagi Perbaiki Listrik Mushola di Plaju, Warga Palembang Ini Ditusuk Dengan Senjata Tajam

Pendiri yayasan Kalaweit

Hingga hari ini, yayasan yang didirikannya menjadi mitra departemen kehutanan untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi.

Perjuangannya untuk menyelamatkan satwa-satwa di Indonesia bukan berarti tanpa duka.

Bagi Chanee, hal terberat yang ia alami saat berjuang menyelamatkan satwa liar di Indonesia adalah melihat wajah Kalimantan yang berubah drastis demi industri perkebunan.

"Yang paling membuat saya sedih, dalam 20 terakhir melihat wajah Kalimantan berubah. Hutan Kalimantan hancur demi industri," ujar dia.

Selama 20 tahun lebih berjuang menyelamatkan satwa, Chanee mengaku pernah menghadapi berbagai ancaman, terutama saat ia membuat video mengenai kabut asap yang menyelimuti Kalimantan.

"Selama 20 tahun lebih di sini pasti ada konflik dan ancaman, terutama setelah saya bikin video itu.

Kalau kita berusaha menyelamatkan sesuatu ada membuat perubahan baik pasti ada musuh.

Apalagi, yang ada di hadapan kita perusahaan-perusahaan yang cuma mikir profit," ungkapnya. Namun, rintangan tersebut tak memutuskan langkah Chanee untuk tetap berjuang.

Baginya, ancaman-ancaman yang ia dapatkan tak sebanding dengan keberhasilannya melindungi lebih dari 1000 hektare lahan dan hutan di Kalimantan.

"Semua keberhasilan ini juga berkat dukungan masyarakat sekitar. Saya tidak akan bisa mendapatkan semua ini tanpa dukungan mereka," ucapnya.

Jadi Korban kabut asap

Bencana kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) yang terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera turut membuatnya frustrasi.

Chanee, yang kini tinggal di Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Utara, juga turut merasakan dampak dari bencana karhutla tersebut.

Meski tempatnya tinggal jauh dari titik api kebakaran hutan dan lahan, ia mengaku turut merasakan kabut asap pekat dampak karhutla.

"Jarak pandang disini sekitar 154 meter dengan asap yang tebal tetapi semua ini merupakan asap kiriman dari daerah Palangkaraya atau Sampit karena wilayah saya tinggal hampir tidak ada gambut," kata dia.

Kiriman asap tersebut, menurut pengakuan Chanee, telah menganggu aktivitas warga sekitar dan mengakibatkan berbagai penyakit, terutama saluran pernapasan.

Tahun 2015, Chanee pernah membuat video berisi pesan untuk Presiden Joko Widodo mengenai bencana karhutla yang selalu terjadi berulang.

Dalam video tersebut Chanee menyampaikan rasa marahnya karena bencana karhutla yang menyebabkan banyak penderitaan itu dibuat demi kepentingan Industri.

"Saya marah tidak hanya karena anak saya terkena ISPA seperti ratusan anak lainnya, Saya marah tidak hanya karena ribuan orang sesak nafas dan menangis sambil beroda dapat melihat matahari lagi."

"Bapak presiden, saya marah karena semua penderitaan ini dibaut demi industri minyak kelapa sawit," demikian isi penggalan video yang dibuat oleh Chanee di tahun 2015.

Baca juga: Profil Felicia Tissue, Gagal Jadi Mantu Presiden, Mantan Kaesang Pangareb Ini Bukan Orang Sembarang!

Baca juga: Sikap Partai Demokrat Muaraenim Usai KLB di Deli Serdang: Kita Dukung yang Sesuai Konstitusi

Baca juga: Kronologi Penembakan Asisten Kebun di Muratara Oleh OTD, Ini Komentar Kapolres Terbaru

Kisah Cintanya Curi Perhatian

Diketahui, Chanee Kalaweit ini menikah dengan gadis dayak yang bernama Prada.

Chanee dan Prada menikah dengan cara Islam dan menggunakan adat Melayu.

Seperti yang kita Chanee merupakan sosok laki laki yang benci dengan wanita memandang dirinya sebagai pria bule.

Lain halnya dengan Prada yang cuek saat tahu ada sosok Chanee ini lah yang malah membuat pria asal Prancis ini jatuh cinta.

Bahkan proses pendekatan Chanee ke keluarga Prada pun tak mudah.

Awalnya sembunyi sembunyi karena takut dengan Ayah Prada yang dikenal ganas namun saat selama 6 bulan menjalin hubungan.

Chanee memberanikan diri untuk bertemu dengan ayah Prada karena ia sudah menjatuhkan pilihannya pada gadis dayak yang bernama Prada.

Kini tinggal di tengah Hutan Bersama Keluarga

Chanee pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Air pada tahun 1998.
20 tahun berselang, Ia mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.

Kini Chanee memilih tinggal di hutan bersama istri dan kedua anaknya.

Potret di atas adalah rumah Chanee yang hampir semua materialnya terbuat dari kayu.

Rumah itu pun terlihat begitu asri.

Chanee menggunakan energi ramah lingkungan untuk mencukupi kebutuhan listrik di rumahnya.

Letak rumahnya yang jauh dari pusat kota mengharuskan Chanee menggunakan parabola agar bisa mendapatkan sinyal.

Untuk menunjang aktivitasnya, Chanee juga memiliki seperangkat komputer di rumahnya.

Chanee juga kerap mengunggah kegiatan sehari-harinya di akun Youtubenya yang kini punya lebih dari 242 ribu subscriber.

Hampir semua bagian rumah terbuat dari kayu, rumah Chanee ini tampak begitu luas dan nyaman untuk ditinggali.

Bahkan rumahnya juga dilengkapi dengan dapur mini bar layaknya rumah modern yang berada di tengah kota besar.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Chanee dan istrinya menanam berbagai jenis sayur dan buah di pekarangan rumahnya.

Rumahnya pun tampak begitu asri dan nyaman untuk ditinggali walaupun berada di tengah hutan.

Baca juga: ANDI MALLARANGENG Sebut Moeldoko Begal Partai,Merampas Paksa Partai Orang Lain Mirip Orba

Baca juga: MOELDOKO Main Api,Jika Dibiarkan Bomerang bagi Istana: LIPI Sebut Publik Tak Percaya Lagi

Baca juga: Profil Mama Dedeh dan Fakta-fakta Penceramah Kondang Ceplas-ceplos, Punya Bisnis tak Disangka

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved