Dampak Positif Vaksinasi Covid-19 Belum Terlihat, Berjalan Dua Bulan, Positif Rate Masih Tinggi

Saat ini positive rate di Sumsel masih cukup tinggi mencapai 27 persen. Hal tersebut menjadi indikator vaksinasi belum berhasil

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Azwir Ahmad
sripoku.com/jati
Dr. Iche Andriyani Liberty 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Meski proses vaksinasi Covid-19 di Sumsel sudah berjalan hampir dua bulan, namun Ahli Epidemiologi Sumatra Selatan, Iche Andriyani Liberty mengungkapkan bahwa efek positif vaksinasi virus corona masih belum terlihat signifikan. 

Dijelaskannya,  secara keseluruhan hingga saat ini positive rate di Sumsel masih cukup tinggi mencapai 27 persen. Hal tersebut menjadi penilaian indikator vaksinasi belum berhasil. Maka dari itu,  Iche mengaku belum dapat menyimpulkan efek vaksinasi yang dilakukan sejak beberapa bulan terakhir. 

"Vaksinasi baru tuntas di kalangan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK). Maka itu pemerintah baiknya terus mengejar target capaian vaksinasi untuk seluruh lapisan masyarakat," katanya,  Jumat (5/3/2021).

Menurutnya, sejak awal Februari atau tiga minggu terakhir, kasus Covid-19 di Sumsel mengalami penurunan. Seperti kasus aktif menurun hingga di bawah 10 persen, sedangkan angka nasional mencapai 11,1 persen. Kemudian kasus sembuh juga mengalami peningkatan, yakni mencapai 88,82 persen. Namun demikian, parameter positive rate-nya masih belum menurun. 

Dikatakannya, setelah enam bulan proses vaksinasi Covid-19 berjalan atau berlangsung tahap ketiga, barulah tim Epidemiologi Sumsel akan melakukan evaluasi dan analisis tingkat kesuksesan vaksin tersebut.

"Vaksin itu tidak mencegah penularan 100 persen, tapi dengan vaksin dapat menyelamatkan orang banyak. Namun jangan lupa prokes harus tetap dikedepankan," tegas Iche. 

Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Sumsel, Yusri menerangkan meski kasus Covid-19 mengalami penurunan hingga50 persen dalam kasus harian, namun Yusri mengaku hal tersebut belun dapat diklajm lantaran keberhasilan dampak vaksinasi. 

Sebab, vaksin pertama disuntik terhadap nakes bukan secara menyeluruh dari kelompok masyarakat. Efektivitas vaksinasi Covid-19 diakui Yusri baru dapat diketahui setelah sekitar 70 persen kelompok masyarakat menerima vaksinasi. 

"Sejauh ini belum bisa diukur,  setelah 70 persen kelompok masyarakat di vaksin. Maka akan diketahui dampak dari vaksinasi ini terhadap virus corona," terang Yusri.  (Oca) 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved