Berita Ogan Ilir
Persembunyian Ibu Muda Bocor, Tengah Malam Didatangi Mantan Suami, Korban tak Berdaya
Belum genap sehari tinggal di rumah kontrakan di Desa Payakabung, Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Belum genap sehari tinggal di rumah kontrakan di Desa Payakabung, Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
Lokasi persembunyian Septi Vanesia Putri, bocor oleh mantan suami.
Septi sengaja tinggal di rumah kontrakan, untuk menghindari kejaran Demiyanto (31) pria yang dinikahinya tiga tahun terakhir.
Wanita 23 tahun ini tak tahan lagi dengan kelakuan suaminya, hingga memutuskan pisah tiga bulan lalu.
Namun sang suami tak menerima, Demiyanto ngotot ingin mengajak Septi rujuk.
Tapi permintaan pelaku tak dituruti korban.
Hingga pada akhirnya, Septi tewas di tangan mantan suaminya itu.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (1/3/2021) tengah malam.
Saat warga Desa Payakabung, Indralaya Utara tengah tertidur lelap.
Namun, warga seketika bangun begitu mendengar suara teriakan minta tolong korban.
Begitu warga keluar, ibu satu anak itu sudah terbaring dengan penuh luka.
Septi akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Namun sehari dirawat di RS Hermina Jakabaring Palembang, Septi menghembuskan napas terakhir, Selasa (2/3/2021) malam.
Korban sempat siuman dari masa kritisnya.
Tangan korban terpaksa diamputasi pihak dokter.
Namun tak lama dari itu, korban meninggal dunia.
"Septi bilang dia ingin cepat pulang," ujar Sumarsih. Dia juga bilang ingin cepat ketemu anaknya yang masih bersama bekas suaminya itu," ujar Sumarsih nenek korban, Rabu (3/3/2021).
Sekira pukul 21.20, Septi menghembuskan napas terakhir setelah menjalani amputasi tersebut.
Keluarga terutama ibunda Septi, Heni Susilawati, tak hentinya menangis.
Malam itu juga, jenazah Septi dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU Tanjung Pering pada Rabu (3/3/2021) siang pukul 12.30.
"Mohon doa untuk anak kami," kata Sumarsih sambil berurai air mata.
Korban Bercerai dengan Suami
Keluarga menegaskan, mendiang Septi telah cerai dengan pelaku yang tak lain mantan suaminya itu.
Hal ini disampaikan nenek korban bernama Sumarsih.
Menurut dia, sang cucu sudah bercerai tiga bulan lalu.
"Tidak tahan cucu saya sering dipukuli oleh pelaku," kata Sumarsih, nenek korban saat ditemui di rumah duka di Dusun III Desa Tanjung Pering, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Rabu (3/2/2021).
Sumarsih mengungkapkan, setelah perceraian itu, Septi memutuskan pindah ke rumah orang tuanya di Tanjung Pering.
Sementara sang putra bernama Arkan yang masih berusia 1,5 tahun, terpaksa ditinggal di Tanjung Raja.
"Saking takutnya cucu saya itu sama mantan suaminya karena sering disiksa. Terpaksa anak ditinggal untuk sementara untuk menghilangkan jejak," ujar Sumarsih.
Namun, menurut perempuan 60 tahun ini, upaya pelarian Septi dari bekas suami tak membuahkan hasil.
Pelaku mencari Septi dan memaksa untuk kembali rujuk.
Septi, kata Sumarsih, menolak mentah-mentah ajakan rujuk tersebut karena sudah trauma dengan kekerasan yang dialaminya.
"Cucu saya itu, bekas siksaannya masih ada. Badannya biru-biru dipukuli bekas suami itu. Sudah tidak mau lagi rujuk," ungkap Sumarsih.
Karena tak ingin terus didatangi pelaku, Septi yang bekerja sebagai pramusaji di sebuah kafe di Indralaya itu lalu memutuskan mengontrak tempat tinggal di Dusun I Desa Payakabung.
Desa Payakabung hanya berjarak dua kilometer dari kediaman Septi di Tanjung Pering.
"Hari Minggu itu hari pertama cucu saya ngontrak di bedeng itu. Malamnya, bekas suaminya ternyata tahu Septi ngontrak di situ dan dia datangi," kata Sumarsih.
Menurut Sumarsih, berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, pelaku membuka paksa pintu kontrakan Septi.
Korban yang mengetahui kedatangan pelaku, lalu berusaha melarikan diri ke hutan di belakang tempat tinggalnya.
Karena saat itu lampu senter handphone korban menyala di tengah kegelapan, pelaku dapat meraih korban dan menghujamkan parang ke tubuh korban.
"Septi luka banyak mengeluarkan darah. Kedua tangan hampir putus," ungkap Sumarsih sambil berurai air mata.
Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Ar-Royyan di Indralaya.
Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Bunda di Palembang dan terakhir dirujuk ke Rumah Sakit Hermina di Jakabaring.
"Waktu di Rumah Sakit Hermina itulah cucu saya kedua tangannya diamputasi," tutur Sumarsih.
Jenazah korban dimakamkan di TPU di Tanjung Pering hari ini pukul 12.30.
Baca juga: Aku Ingin Pulang, Kata Terakhir Ibu Muda Sebelum Tewas, Berakhir Tragis di Tangan Mantan Suami
Baca juga: Lampu Ponsel Nyala di Hutan, Persembunyian Ibu Muda Ketahuan Mantan Suami, Korban Tewas Dibacok