Hj Ratna dan Hj Suwarti Catatkan Rekor untuk Pulau Sumatera Usai Dilantik Jadi Bupati dan Wabup Mura
Usai dialntik, Hj Ratn dan Hj Suwarti akan langsung turun ke tingkat kecamatan dan maupun desa untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Musi Rawas, Hj Ratna Machmud dan Hj Suwarti, mencatatkan sejarah sebagai pasangan perempuan pertama di Sumsel bahkan Sumatera yang menjadi kepala daerah.
Kedua srikandi ini dilantik langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, bersama lima pasangan kepala daerah terpilih lainnya di Griya Agung Palembang, Jumat (26/2/2021).
Diwawancarai usai pelantikan, Ratna Machmud mengatakan ia bersama wabup Suwarti siap mengemban amanah sebaik mungkin demi kesejahteraan masyarakat dan membawa Kabupaten Musi Rawas lebih baik lagi ke depannya.
• Jual Beli Senpira di Rumah, Mardiyanto Ternyata Mantan Terpidana Kasus Pencurian dan Kekerasan
"Alhamdulilah kami menjadi Bupati dan Wabup pertama di Sumsel itu perempuan. Bahkan di Pulau Sumatera juga itu kami yang pertama.
Kami siap mengemban amanah ini," katanya.
Setelah dilantik, ia mengaku akan segera langsung melakukan gebrakan dengan menemui Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Selain itu, pihaknya juga akan langsung turun ke tingkat kecamatan dan maupun desa untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
"Untuk program 100 hari kerja ini kami akan turun langsung ke kecamatan dan desa apa saja yang dibutuhkan warga Musi Rawas," jelasnya.
• PROPAM Awasi Tes Urine Anggota Polsek Lais-Polsek Sungai Lilin, Perwira pun Dibuat tak Bisa Lolos
Menurutnya, dengan terjun langsung menyerap aspirasi masyarakat bisa mempertajam program visi misi untuk membangun Musi Rawas beberapa tahun ke depan.
Priotas yang bakal mereka lakukan dalam memimpin Musi Rawas yakni pembenahan bidang infrstruktur. Dimana sektor tersebut selama ini belum digarap secara maksimal.
"Yang pasti prioritas kita akan melakukan pembenahan dalam bidang infrastruktur. Itu yang selama ini menjadi keluhan dari masyarakat di tingkat desa," ujar Ratna.