Profil Cadiz yang Bikin Madrid & Barcelona Menderita di La Liga Musim Ini, Sempat Nyaris Punah

Profil Cadiz, salah satu klub yang bisa menyulitkan Barcelona dan Real Madrid di La Liga musim kompetisi 2020/2021.

Penulis: Refli Permana | Editor: Refly Permana
cadizcf.com
Cadiz ketika melawan Barcelona di La Liga musim 2020/2021. 

SRIPOKU.COM - Promosi ke La Liga di musim 2020/2021, Cadiz tentunya tidak punya target muluk di kasta tertinggi Liga Spanyol tersebut.

Cukup bisa bertahan saja dianggap sudah menjadi prestasi positif untuk klub yang terakhir kali tampil di La Liga di musim 2005/2006 ini.

Sudah separuh musim 2020/2021 berjalan, tim yang kini dilatih Alvaro Celvera itu masih tertahan di papan bawah, dimana hanya berdiri satu peringkat di atas zona degradasi.

Meski demikian, Cadiz berhasil menjadi pusat perhatian karena dua kali membuat Barcelona gagal menang.

5 Tanda Produk Skincare Kamu Pakai tak Cocok untuk Kulitmu, Mulai Terasa Gatal hingga Kemerahan

Selain itu, Alvaro Negredo dan kolega juga sudah berhasil mengalahkan Real Madrid musim ini.

Sayangnya, prestasi posistif melawan dua klub yang paling sering menjadi juara La Liga itu tidak diikuti ketika melawan klub-klub lain.

Hingga akhirnya, angka kekalahan Cadiz kini lebih banyak ketimbang meraih tiga poin.

Profil klub Cadiz

Cadiz mungkin sekarang dikenal sebagai salah satu klub semenjana di negara Spanyol.

Namun, klub yang bermarkas di Ramon de Carranza sempat pernah menjadi salah satu klub yang diperhitungkan di Spanyol.

Tidak hanya itu, Cadiz terbentuk juga bertepatan dengan sejumlah sejarah penting yang pernah terjadi di Spanyol

Dikutip dari Wikipedia.com, Cadiz terbentuk di tahun 1910 dengan nama Cadiz Footbal Club.

Salah satu pendirinya adalah Jose Rivera y Lora, yang selanjutnya menjadi presiden Cáadiz pertama.

3 ABG Ini Pasrah Dijemput Unit Ranmor Polrestabes Palembang, Kami Khilaf Pak, Untuk Uang Jajan

Cadiz sudah mengikuti kompetisi, akan tetapi terjadi perang saudar di Spanyol yang membuat kompetisi dihentikan.

Cadiz bersama sejumlah klub asal Spanyol saat itu hanya memainkan laga-laga persahabatan.

Cadiz pertama kali ikut di kompetisi Liga Spanyol di tahun 1939/1940 melalui Segunda Division dan berhasil menempati peringkat pertama, dimana 11 kemenangan mereka raih dari 14 pertandingan.

Di kompetisi La Liga, Cadiz pertama kali mencapainya di musim 1977/1978, tetapi hanya bisa bertahan satu musim di kompetisi tersebut dan terdegradasi.

Pada Agustus 1981, sebelum kembali ke La Liga, Cadiz memenangkan Trofi Ramon de Carranza pertamanya.

Mereka mengalahkan Sevilla dengan skor 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Dieguito.

Klub berhasil mempertahankan status papan atas secara ajaib di musim 1990-91, berkat lulusan pemuda Kiko.

BANYAK DOSA Jangan Putus Asa! Ini Tanda Allah Cintai Hamba-Nya, Rahmat dan Ampunan-Nya Sangat Luas

Selama akhir 1980-an dan awal 1990-an klub ini dikenal sebagai "Kapal Selam Kuning", karena kemampuannya "mengapung" setiap tahun pada akhir setiap musim dan tetap berada di divisi teratas, meskipun telah "tenggelam" selama sebagian besar kampanye.

Namun, hanya dalam dua musim, Cadiz turun dua level.

Pada tahun 1995 Cadiz berada di ambang kepunahan karena masalah keuangan.

Grup investasi tidak lagi berinvestasi di klub dan mengumumkan penangguhan pembayaran.

Sekelompok kader, yang dipimpin oleh Antonio Muñoz dan Manuel García, melakukan negosiasi dengan kreditor, mengatur ulang klub dan mulai mengelolanya langsung dari kota Cádiz.

Setelah lama berada di Segunda Division B, klub tersebut akhirnya dipromosikan pada tahun 2003, secara spektakuler kembali ke level teratas pada tahun 2005.

Setelah merebut gelar juara dengan kemenangan hari terakhir di tetangga Xerez CD.

BANYAK DOSA Jangan Putus Asa! Ini Tanda Allah Cintai Hamba-Nya, Rahmat dan Ampunan-Nya Sangat Luas

Pertandingan itu dimainkan pada tanggal 18 Juni 2005 dan berakhir dengan kemenangan 2-0 Cadiz di hadapan 8000 penggemar Cadiz, tiba di Xerez.

Namun, Cadiz akhirnya terdegradasi kembali ke tingkat kedua, pada pertandingan ke-37 dan kedua terakhir 2005-06.

Cadiz finis di posisi ke-19, 4 poin dari posisi ke-16, yang bisa mengamankan tempat di La Liga.

Di awal musim 2019-20, Cadiz mengulangi rekor start terbaiknya dalam sepuluh pertandingan liga pertama dalam satu musim.

Rekor ini berasal dari 80 tahun yang lalu ke musim 1939/1940. Pelatih kepala Alvaro Cervera mengakui awal yang baik musim ini.

Pada tanggal 28 Desember 2019, Manuel Vizcaino Fernandez diangkat sebagai ketua Dewan Direksi untuk enam tahun berikutnya, bersama dengan direktur Jorge Cobo dan Martin Jose Garcia Marichal.

Pada tanggal 2 Maret 2020, Cadiz CF mengonfirmasi bahwa investor Amerika yang tidak disebutkan namanya yang memiliki kekuatan ekonomi besar menjadi salah satu pemegang saham klub.

Anak Wagub-Adik Gubernur Dilantik Jadi Bupati di Sumsel, Pengamat Ingatkan Dinginnya Hotel Prodeo

Meskipun memperoleh saham minoritas, tujuan investor adalah memperluas kehadirannya di klub dan membantu klub Andalusia dengan promosi ke La Liga.

Presiden klub Manuel Vizcaino mengungkapkan rencana penggunaan sumber daya baru untuk memodernisasi infrastruktur, fasilitas, dan area lain klub.

Pada 12 Juli 2020, Cádiz CF dipromosikan kembali ke Primera Division setelah 14 tahun.

Pada tanggal 20 September 2020, Cadiz memenangkan pertandingan La Liga pertamanya (kemenangan tandang 2: 0 atas Huesca) sejak kampanye sebelumnya di liga.

Alvaro Negredo

Di usia yang tidak muda lagi, Alvaro Negredo masih menjadi sosok yang diandalkan Cadiz mengarungi La Liga musim 2020/2021.

Kepercayaan pelatih kepada mantan pemain Valencia dan Manchester City itu dijawab lewat torehan enam gol dan tiga assist.

Jumlah yang tidak banyak, namun sementara ini Negredo menjadi pencetak gol dan assist terbanyak untuk klubnya.

Ia hampir selalu bermain sejak menit awal, dan sudah bermain 21 partai untuk Cadiz di La Liga musim ini.

Ia ikut mencetak gol ketika Cadiz secara mengejutkan menang atas Barcelona bulan Mei silam.

Pengalaman Negredo diharapkan bisa membawa Cadiz bisa bertahan di La Liga musim ini, meski jarak poin mereka dengan klub di zona degradasi hanya terpaut satu angka saja.

Menarik kita tunggu, sejauh mana performa klub yang rata-rata pemainnya berusia 29 tahun ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved