Punya Puluhan Pasang Orang Kembar Identik,Desa Jonggrangan Disebut Desa Orang Kembar, Apa Pemicunya?
Setiap keunikan yang ditemukan di suatu daeran atau desa, biasanya keunikan tersebut langsung lengket jadi nama daerah.
Meski sudah berkeluarga, kata Sunarna belum ada orang kembar di Desa Jonggrangan yang memiliki keturunan kembar.
"Sementara ini belum ada yang punya anak kembar," kata dia.
Sunarna mengaku tidak ada kesulitan dalam pencatatan dokumen kependudukan meski banyak warganya yang kembar, meski terkadang salah sebut nama karena kemiripan wajahnya.
"Tidak ada kesulitan. Pasti ada perbedaan. Salah sebut nama wajar karena mirip wajahnya," tutur dia.
Salah satu orang kembar Desa Jonggrangan Kris Joko Raharjo mengatakan, memiliki kembaran bernama Kris Joko Santoso.
Sekilas tidak ada perbedaan antara Kris Joko Raharjo dengan sang adik. Hanya nama belakang yang membedakan keduanya.
Tapi untuk membedakan secara fisik dengan sang adik, Kris Joko Raharjo menyemir rambutnya warna kuning emas.
"Biar berbeda saya semir rambut saya," kata dia.
Kris Joko Raharjo yang bekerja di sebuah toko pembuatan roti mengaku banyak cerita menjadi orang kembar.
Pernah suatu ketika dirinya membeli bahan roti bertemu dengan sopir kendaraan yang membeli BBM di SPBU. Adik Kris Joko Raharjo diketahui bekerja di sebuah SPBU.
"Kebanyak sopir-sopir yang isi bensin terus lihat saya beli bahan roti ketemu ditanya masuk apa. Dari pada jelasin panjang lebar saya jawab masuk siang gitu," kata pria kembar kelahiran 25 Desember 1980.
Kris Joko Raharjo sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak. Sedangkan kembarannya juga sudah menikah dan memiliki tiga orang anak.
Mereka tinggal satu desa hanya berbeda RT. Kris Joko Raharjo tinggal di RT 002, RW 001 Desa Jonggrangan dan kembarannya RT 003, RW 001 Desa Jonggrangan.
"Untuk hobi kita sama suka sepak bola," tutur dia.
Ditambahkan Kris Joko Santoso sebagai orang kembar dirinya merasa banyak kelebihan. Dirinya mengaku sering sharing masalah pekerjaan maupun yang lainnya.