Sama-sama Kehilangan Pekerjaan, Suami Isi Terpaksa Tinggal di Gubuk Kayu Demi Keselamatan Anak
Kejadian ini bermula saat perusahaan tambang tempat mereka bekerja justru tak membayarkan gaji mereka selama 4 bulan.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, MALAYSIA -- Sepasang suami istri asal Kelantan, Malaysia, terpaksa harus tinggal di sebuah gubuk kayu sederhana setelah keduanya kehilangan pekerjaan beberapa tahun lalu.
Dilansir dari World of Buzz, keduanya bahkan harus berusaha keras untuk bertahan hidup lantaran tak mendapatkan kompensasi sama sekali dari tempat mereka bekerja dulu.
Seperti dilaporkan oleh Utusan, kedua pasangan suami istri yang memiliki dua orang anak ini tak punya pilihan lain dan terpaksa harus hidup di sebuah gubuk.
Kejadian ini bermula saat perusahaan tambang tempat mereka bekerja justru tak membayarkan gaji mereka selama 4 bulan, sebelum akhirnya perusahaannya memutuskan untuk melakukan penghematan besar-besaran.
Hal ini menjadi awal dari kesulitan yang dialami keluarga ini.

===
Sejak mengalami kesulitan secara finansial, mereka tak mampu lagi membayar biaya sewa rumah mereka yang sudah menunggak empat bulan.
Saat berbicara kepada wartawan, pasangan bernama Mohd Saufi Ibrahim dan Dahlia Muslimin ini bercerita jika mereka sempat tinggal di pos jaga tempat sang suami bekerja.
Keduanya terpaksa tinggal di tempat ini bersama kedua buah hati mereka sembari mencari hunian lain yang lebih layak.
Namun Saufi dan Dahlia tetap tak menemukannya tempat tinggal baru, terlebih karena kesulitan dana yang mereka alami.

Akhirnya, demi keselamatan keluarganya dan kedua buah hati, keduanya memutuskan untuk membangun sebuah gubuk sederhana.
"Kami membuat gubuk ini dengan bantuan dari beberapa teman dan warga desa yang memberi bantuan papan kayu dan atap seng."
"Lantainya dari beton, gubuk ini kami buat dala waktu dua hari."
Meski kehidupannya sulit, Saufi ternyata berhasil menemukan pekerjaan untuk menopang kehidupan keluarganya.
Dengan gaji 20 ringgit sehari (setara Rp 70 ribu), Saufi bekerja di desa membantu nelayan.
Tidak hanya itu, bersama salah seorang sepupunya, Suafi juga bekerja sebagai penggembala kambing.
Saufi juga mengatakan kalau sebelum nasibnya seperti sekarang, ia dan keluarganya tak memiliki masalah finansial, dimana ia bekerja sebagai petugas keamanan sementara sang istri bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut.

===