Demonstran Myanmar Serukan Mogok Massal, Ditanggapi Junta Militer dengan Ancaman Terselubung

Demonstran di Myanmar menyerukan pemogokan massal untuk memprotes kudeta militer. Sedianya aksi mogok massal itu dilakukan pada Senin (22/2/2021).

Editor: Yandi Triansyah
Tribunnews.com
Kasi demontrasi yang digelar rakyat Myanmar terus membesar, mereka meneriakkan menolak pemerintah junta militer Myanmar, pasca-kudeta 1 Februari 2021. 

Pada Minggu pagi waktu setempat, massa menghadiri pemakaman wanita muda yang menjadi korban tewas pertama dalam aksi penolakan kudeta militer.

Wanita tersebut bernama Mya Thwet Thwet Khine.

Dia ditembak di kepala oleh polisi pada 9 Februari dalam sebuah aksi protes di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

Setelah dirawat, Mya mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (19/2/2021).

Para demonstran juga berduka atas dua pengunjuk rasa lainnya yang ditembak mati pada Sabtu (20/2/2021) di Mandalay.

Salah satu korban ditembak di kepala dan meninggal seketika, sementara korban lainnya ditembak di dada dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Di Mandalay, pengunjuk rasa yang menentang kudeta berkumpul lagi pada Minggu.

Buruh kereta api, pengemudi truk, dan banyak pegawai negeri telah bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil melawan junta militer.

Baca juga: Baru Muncul di Indosiar, Jirayut Tiba-tiba Bagikan Kabar Orang Terdekatnya Meninggal: Tenang di Sana

Baca juga: Posisi Ayus Paling Bahaya, Ayah Nissa Sabyan Muncul Bongkar Pengakuan Anaknya: Mereka Tahu Batasan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demonstran Myanmar Serukan Mogok Massal, Junta Militer Langsung Keluarkan Ancaman",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved