Pembunuhan Terapis Pijat

MESKI Sudah Dibunuh, Setiap Malam Santi Datang, Merintih, Menangis: Pelaku Tak Bisa Tidur, Gelisah

Hanya bertahan beberapa hari, tersangka balik ke Jombang untuk minta perlindungan karena sering dihantui korban.

Editor: Wiedarto
Surya.co.id/M Romadoni
Tersangka M Irwanto (25) yang ditembak dua betisnya oleh petugas setelah membunuh terapis pijat, Santi. Ia digelandang petugas menggunakan kursi roda. 

Tersangka gelap mata nekat menghabisi nyawa wanita pekerja terapis bernama Santi (35) asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk karena tidak dapat membayar layanan pijat plus-plus.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

AKBP Deddy menyebut, tersangka membunuh korban dengan menghujamkan benda tajam sejenis parang pada bagian leher sebelah kiri satu kali dan dua kali di punggung korban.

Tersangka diduga sudah menyiapkan dengan membawa parang milik ibunya dari
dari rumahnya yang disimpan dalam tas ransel untuk membunuh korbannya.

"Tersangka usai melakukan hubungan layaknya suami istri dengan korban kemudian membacok dan menusuk korban hingga meninggal di lokasi kejadian," terangnya.

Setelah membantai korban, tersangka kabur dalam kondisi telanjang sambil mengendarai motor Honda Beat menuju arah timur Kecamatan Jetis.

"Kami mengamankan motor milik tersangka dan barang bukti lain berupa alat yang dipakai untuk membunuh korbannya," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pengakuan Pembunuh Terapis di Mojokerto Saat Kabur Naik Motor Kondisi Telanjang Selama di Jalan Raya, https://surabaya.tribunnews.com/2021/02/19/pengakuan-pembunuh-terapis-di-mojokerto-saat-kabur-naik-motor-kondisi-telanjang-selama-di-jalan-raya?page=all.
Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Anas Miftakhudin

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved