Pembunuhan Terapis Pijat
MESKI Sudah Dibunuh, Setiap Malam Santi Datang, Merintih, Menangis: Pelaku Tak Bisa Tidur, Gelisah
Hanya bertahan beberapa hari, tersangka balik ke Jombang untuk minta perlindungan karena sering dihantui korban.
SRIPOKU.COM, MOJOKERTO - Masih ingat pembunuhan terapis pijat tradiosional (Pitrad) di rumah pijat Berkah, Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/2/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, dan pelakunya melarikan diri naik motor Honda Beat dengan kondisi telanjang bulat di jalan raya?
Pelakunya sudah tertangkap atas nama M Irwanto (25) warga Dusun/Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Korban yang dibantai bernama Santi (35) asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Petugas terpaksa mengganjar dua pelor panas ke betis kanan dan kiri tersangka.
Karena saat diringkus di tempat persembuyiannya di wilayah Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/02/2021) kemarin, berusaha melarikan diri dan melawan petugas.
Nah, berikut pengakuan tersangka M Irwanto saat melarikan diri dengan kondisi telanjang bulat di jalan raya.
Ketika kabur naik motor Honda Beat, tersangka hanya mengenakan celana dalam saja.
Tas ransel hitam yang dibawa, dicangklong di punggung.
Ia terus memacu motornya dengan kecepatan tinggi ke arah selatan menuju wilayah Jetis.
Selama perjalanan, tersangka terus melihat kaca spion khawatir ada orang yang mengejar.
M Irwanto yang sudah mengenal wilayah tersebut akhirnya menuju di belakang pabrik Ajinomoto Mlirip, Kecamatan Jetis. Ia berhenti di sebuah lahan kosong untuk memakai celana jeans.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
Celana tersebut dimasukkan ke tas ranselnya.
Ternyata celana jeans yang dimasukkan di tas ransel adalah milik korban Santi.
Memang tersangka saat itu mengaku gopoh usai membunuh korban, sehingga langsung ambil saja.
Sementara celana jeans milik tersangka ketinggalan di kamar rumah pijat Berkah yang kini jadi barang bukti penyidik Resmob Polres Mojokerto Kota.
Setelah mengenakan celana jeans milik korban, tersangka tidak langsung melanjutkan perjalanan.
Namun ia mengamati orang-orang sekitar, apakah ada yang mengejar atau tidak.
Begitu dirasa aman, tersangka pulang ke rumahnya di Kecamatan Kesamben Jombang.