Picu Kekacauan Lingkungan

Bisa Picu 'Kekacauan Lingkungan'  Akibat Buang Tisu Basah ke Dalam Toilet

Hampir di setiap ada sarana umum ada pengumuman agar tidak mem­buang tisu ke dalam toilet.

Editor: Salman Rasyidin
esemag.com
Meski terlihat lebih bersih dan aman bagi tubuh, apalagi dalam kondisi pendemi seperti saat ini, tisu basah ternyata memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. 

SRIPOKU.COM—Hampir di setiap ada sarana umum ada pengumuman agar tidak mem­buang  tisu ke dalam toilet.

Namun, entah karena kebiasaan atau ketidakpedulian, masih saja banyak  mem­buang tisu apalagi tisu basah ke dalam toilet.

Kesannya meski terlihat lebih bersih dan aman bagi tu­buh, apalagi dalam kondisi pendemi seperti saat ini, tisu basah ternyata memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

Menyadur Intisari-Online.com mengingatkan jika Anda terbiasa menggunakan tisu basah saat buang air besar atau kecil, mulai sekarang pastikan tidak membuangnya ke dalam toilet.

Sebab, ternyata tisu basah sangat berbahaya jika sudah masuk ke dalam saluran pembuangan.

Bahkan, saking berbahayanya, karena dianggap dapat memicu 'kekacauan lingkungan', tisu basah bersama dengan lemak rumah tangga sampai disebut monster.

Perusahaan air bahkan sampai menyerukan label baru pada tisu basah karena sudah sering menimbulkan kasus kekacauan lingkungan.

Para ahli mengatakan konsumen sedang disesatkan oleh kemasan pada tisu karena mereka tidak tahu dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tisu basah.

Tidak seperti kertas toilet standar, tisu basah tidak larut, dan mengandung bahan-bahan yang tidak hancur seperti tissue berbasis kertas. Mirip dengan saat kita membuang plastik.

Akibatnya, perusahaan air menghabiskan sekitar 88 juta poundsterling (atau sekitar Rp1,4 triliun) dalam setahun untuk membersihkan 360.000 penyumbatan yang mendorong terbentuknya suatu tumpukan seperti lemak yang kerap disebut “fatbergs” atau “poobergs”.

Setengah dari penyumbatan global disebabkan oleh pembuangan tisu basah.

Pada bulan Februari 2019, sebuah fatberg besar disebabkan oleh tisu bayi, popok dan lemak yang ditemukan bersembunyi di bawah jalan-jalan Oxford, Inggris, yang menyebabkan banjir di di perumahan.

Dan pada bulan Juni di tahun yang sama, pekerja selokan dipaksa untuk mengangkut sebuah fatberg berbau tengik sebesar van transit di South Hykeham, Lincs.

Perusahaan air Inggris sekarang telah mengeluarkan saran tentang apa saja produk rumah tangga yang dapat dan tidak dapat dibuang ke toilet.

Mereka juga mendesak perusahaan untuk menandai dengan jelas tisu dan produk kebersihan pribadi dengan “Jangan Dibuang ke Toilet”.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved