Tembak Prajurit TNI, KKB Papua Tebar Ancaman 'Teror Aparat' Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Marah
Ancaman teror Aparat dan TNI ini, membuat anak buah Jenderal Andika Perkasa marah dan melakukan pengamanan pasca terjadi tembakan.
3. Penembakan Prajurit Satu Roy Vebrianto dan Prajurit Satu Agus Hamdani hingga gugur pada 22 Januari 2021.
4. Penembakan seorang warga bernama Boni Bagau hingga tewas di Kampung Agapa, Intan Jaya, Sabtu (30/1/2021).
5. Aksi penembakan yang menyebabkan Ramli di daerah Bilogai, Distrik Sugapa, terluka pada Senin (8/2/2021).
6. Penembakan di Kampung Mamba yang menyebabkan Praka Hendra Sipayung terluka pada Jumat (12/2/2021). Terakhir, penembakan yang menyebabkan Prada Ginanjar gugur pada Senin ini.
7. Kontak tembak antara anggota Batalyon Infanteri Raider 400/BR dan kelompok kriminal bersenjata kembali terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021). Satu anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ginanjar, gugur dalam insiden ini.
Sementara terkait dengan jenazah Ginanjar telah dievakuasi dengan helikopter Bell Penerbad dari Sugapa dan tiba di lapangan bola Mako Brigif Raider 20/3/IJK Kostrad di Timika pada pukul 09.35 WIT.
”Jenazah almarhum langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat saat helikopter tiba di Timika. Saat ini, jenazahnya telah disemayamkan di Markas Batalyon Infanteri 754/ENK.” ujar Suswatyo.
Ia menambahkan, menurut rencana jenazah almarhum akan dipulangkan dengan pesawat ke kampung halamannya di Jawa Barat pada Selasa (16/2/2021) ini.
TNI Terus Lakukan Pengamanan
Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1705/Nabire Letnan Kolonel Inf Benny Wahyudi mengatakan, sekitar 300 personel anggota TNI AD yang berada di Intan Jaya menjamin keamanan masyarakat dari ancaman serangan KKB.
”Anggota TNI di sana telah membuat perimeter untuk pengamanan wilayah Distrik Sugapa. Kami menjamin pelayanan publik di Intan Jaya kembali terlaksana seperti biasa,” kata Benny.
OPM Beri Ancaman
Sementara itu, dilansir dari kompas.id, bahwa Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom, saat dihubungi Kompas menyatakan, pihaknya bertanggung jawab atas insiden kontak tembak di Kampung Mamba pada Senin.
Ia menyatakan Serangan dipimpin oleh Sabinus Waker.
Lalu, Ia juga menegaskan, jika TPN OPM akan terus menyerang aparat keamanan dan sejumlah pihak yang terbukti bekerja sama dengan aparat TNI-Polri, jika tidak ada niat dari Indonesia untuk membuka perundingan.
”Kami akan menghentikan serangan apabila pemerintah Indonesia membuka perundingan dengan TPN OPM di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Sebby. Sumber: Kompas.com
