Tak Banyak yang Tahu, Ini Kisah Cinta Ustaz Adi Hidayat yang Minta Istrinya Menunggu Selama 7 Tahun
Begini kisah cinta Ustaz Adi Hidayat yang akhirnya menikah dengan wanita yang menunggunya selama 7 tahun lantaran hal ini.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Selain para masyayikh, Adi Hidayat juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.
Di akhir 2009 Adi Hidayat diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.
Ia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.
Guru-guru Ustadz Adi Hidayat
Guru utama beliau, Buya KH Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan beliau terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.
Selama masa pendidikan ini Adi Hidayat telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an.
Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Yogjakarta.
1. Guru Al Quran
Syaikh Dukkali Muhammad al-'Alim (muqri internasional)
Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa)
Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri)
Belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya)
2. Guru Tafsir
Syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar)
Dr. Bajiqni (Libya)
3. Guru Ilmu Hadits
Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya)
4. Guru Fiqh dan Ushul Fiqh
Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya)
Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria)
5. Guru Ilmu Lughah
Syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar Bahasa Dunia, anggota majma' al-Lughah)
Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra)
Dr. Abdullah Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf)
Dr. Budairi al-Azhari (Pakar Ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya.
6. Guru Ilmu Tarikh
Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya).
Selain para masyayikh tersebut, beliau juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di negara Libya.
Prestasi Ustadz Adi Hidayat
Adi Hidayat juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Ia dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf.
Tahun 2003, ia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ Al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek.
Tahun 2005, Adi Hidayat mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di Libya, Adi Hidayat muda belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya.
Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan Adi Hidayat mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.
Pondok Pesantren Ustadz Adi Hidayat
Pada tahun 2011, ia pulang ke Tanah Air, dengan menggondol gelar akademik Lc, dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Dua tahun kemudian, ia pindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.
Selama di Indonesia, ia juga meneruskan pendidikan S2-nya di UIN Bandung dan meraih gelar MA.
Kini ia dikenal dengan sebutan Ustadz Adi Hidayat Lc, MA.
Dua tahun kemudian ia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.
Mendirikan Akhyar TV sebagai Media Dakwah
Pada November 2016, Adi Hidayat bersama dua sahabatnya Heru sukari dan Roy Winarto mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya.
Dari sanalah umat Islam mulai mengenalnya.
Materi-materi ceramahnya pun menyebar ke platform media sosial lainnya, seperti instagram dan facebook.
Setelah kondang di media sosial, kegiatan Adi Hidayat makin sibuk di masyarakat.
Ia banyak menerima undangan untuk mengisi ceramah di berbagai forum dan tempat di penjuru Indonesia.
Selain itu juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.
Biodata Ustadz Adi Hidayat
Nama: Adi Hidayat
Tempat, tanggal lahir: Banten, 11 September 1984
Nama ayah: Alm Warso Supena
Ibu: Hj Rafiah Akhyar
Saudara
Ade Rahmat
Neng Inayatin
Ima Rakhmawati
Ita Haryati
Pendidikan
Ustadz Adi Hidayat menyelesaikan pendidikan formalnya pada beberapa lembaga berikut ini:
Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut (1997 - 2003)
UIN Syarif HIdayatullah, Jakarta (2003 - 2005)
Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 - 2009)
UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
Karya Tulis
Beberapa karya tulis Ustadz Adi HIdayat antara lain:
Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (tahun 2010)
Quantum Arabic Metode Akhyar (tahun 2011)
Ma’rifatul Insan: Pedoman Al-Qur’an Menuju Insan Paripurna (tahun 2012)
Makna Ayat Puasa, Mengenal Kedalaman Bahasa Al-Quran (tahun 2012)
Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (tahun 2012)
Persoalan Hadist-hadist Populer (tahun 2013)
Ilmu Hadist Praktis (tahun 2013)
Tuntunan Praktis Idul Adha (tahun 2014)
Pengantin As-Sunnah (tahun 2014)
Buku Catatan Penuntut Ilmu (tahun 2015)
Pedoman Praktis Ilmu Hadist (tahun 2016)
Manhaj Tahdzir Kelas Eksekutif (tahun 2017)
Muslim Zaman Now (2018)
SUBSCRIBE US