Warga Satu Desa di Bangka Berburu Batu Rak, Apa Istimewanya dan Berapa Harganya
Kepala Desa Kimak, Mustofa, membenarkan adanya aktivitas warga yang beramai-ramai mencari batu rak. Jumlah mereka sekitar 500 orang waarga setempat
SRIPOKU.COM, BANGKA - Beberapa hari ini kita dihebohkan dengan batu rak.
Istilah ini mengemuka setelah warga Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), disibukkan dengan kegiatan mencari batu itu.
Batu rak disebut bernilai jual karena mengandung timah.
• GEMPAR Ratusan Warga Buru Batu Rak di Kuburan, 3 Hari Bisa Kumpulkan Rp 100 Juta
• Betulkah Batu Mulia dan Batu Akik Bermanfaat untuk Kesehatan?
Warga satu desa itu beramai-ramai mencari batu tersebut di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang terletak di desa tersebut, sejak tiga hari yang lalu.
Kepala Desa Kimak, Mustofa, membenarkan adanya aktivitas warga yang beramai-ramai mencari batu rak.
Mustofa mengatakan, sekitar 500 orang warga Desa Kimak kini aktif melakukan pencarian batu rak di lahan TPU setiap hari.
Aktivitas pencarian batu rak itu dilakukan oleh warga secara manual, dengan menggunakan peralatan yang sederhana.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:
Batu rak yang dikumpulkan oleh warga akan dibeli pengepul dengan harga berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram.
Apa itu batu rak?
Dr. Iwan Setiawan dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan seperti apa batu rak itu, tanpa melihat sampel batu tersebut terlebih dahulu.
Akan tetapi, Iwan menduga, jika benar batu tersebut mengandung bijih timah, maka batu itu sebetulnya adalah mineral kasiterit.
"Kalau itu ditemukannya di dekat permukaan, kemungkinan itu endapan timah yang bisa disebut rombakan.
Batuan timah yang berasal dari daerah mana kemudian diendapkan di sana, di dekat permukaan," kata Iwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/2/2021).
Iwan mengatakan, sumber batuan timah itu kemungkinan juga berasal dari wilayah itu.
Karena sejak dulu Bangka Belitung telah dikenal sebagai sumber timah terbesar di dunia.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
"Kemungkinan timah yang ada di desa itu adalah timah yang dari batuan sumbernya, kemudian karena proses pengangkatan batuan yang membuat timah, mineral kasiteritnya itu hancur menjadi kepingan-kepingan kecil, kristalnya lepas-lepas, kemudian dia ditransportasi ulang oleh mekanisme sedimentasi, diendapkanlah di daerah itu," kata Iwan.
Iwan mengatakan, jika batu rak tersebut benar biji kasiterit, maka biasanya akan berwarna hitam sedikit kemerahan, dan semi transparan, serta ada bentuk kristal tertentu.
"Seperti ada segi delapan begitu.
Ada delapan sisi biasanya, kalau kristalnya itu bagus," ujar Iwan.
"Tapi kalau kristalnya tidak bagus, proses transportasi bidang-bidang kristalnya hancur, akan menjadi cukup tidak beraturan," lanjut dia.
Iwan menambahkan, wilayah Bangka Belitung dan sekitarnya sejak dahulu sudah dikenal sebagai daerah penambangan timah terbesar.
"Batuan sumber timahnya itu kan batuan granit.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
Batuan granit itu mengalasi hampir seluruh daratan Bangka, kepulauan Bangka maupun Belitung, termasuk Kepulauan Riau dan arah sebelah utaranya," kata Iwan.
Iwan mengatakan, batuan granit itu secara alamiah menghasilkan endapan timah.
"Ini bisa disebut juga spekulasi, kemungkinan batu rak itu sebetulnya bagian dari timah atau kasiterit dari batuan granit, yang ditransportasi atau dipindahkan oleh proses alamiah," ujar dia.
Manfaat timah Sementara itu, mengutip laporan penelitian dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, kasiterit atau bijih timah adalah satu galian timah oksida, SnO2 yang berwarna hitam atau merah kecoklatan.
Kasiterit biasanya mengandung mineral ikutan seperti pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit selain mineral utama timah. Kasiterit sampai masa kini merupakan mineral primer penghasil timah dan senyawa kimia timah (tin chemical).
Timah memiliki banyak manfaat, terutama untuk timah plating, solder dan pembuatan senyawa kimia, kain tahan api, untuk membuat stabilisator PVC, pestisida, pengawet kayu, keramik, pigmen aditif semen, bantalan rem dan sejumlah aplikasi medis.
Selain itu, timah juga digunakan untuk aplikasi material maju, di antaranya katalis, prekursor, bahan elektronik dan lapisan tipis semikonduktor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Batu Rak yang Ramai Diburu Warga Satu Desa di Kabupaten Bangka?"
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

