Sudah Keburu Menghadap Ilahi, Begini Nasib Rumah yang Direnovasi oleh Syekh Ali Jaber Semasa Hidup
Walau sudah tidak ada lagi di dunia, namun kebaikan Syekh Ali Jaber masih bisa dirasakan oleh orang sekitar yaang menerima manfaat pertolongannya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
"Banyak hal unik terjadi di sana.
Ternyata masih banyak yang datang membacakan yassin, mendoakan di sekitar makam beliau," tutur Arie Untung.

• Kecurigaan Vicky Prasetyo Bak Terjawab, Saksi Sebut Angel Lelga Benar Selingkuh: Gantian Pria Datang
• Lama Dinantikan, Nagita Slavina Girang Umumkan Kehamilan, Adik Raffi Ahmad Bingung: Punya Anak Lagi?
Bahkan Arie menyebut, dirinya bertemu orang yang dulunya pernah ditolong oleh Syekh Ali Jaber.
Arie mengungkapkan, orang tersebut sebelumnya rumahnya pernah direnovasi oleh almarhum Syekh Ali Jaber.
"Bahkan ada satu keluarga dhuafa yang ikut mendoakan.
Yang (ketika itu) kediamanannya di renovasi Almarhum padahal tidak kenal sama sekali," jelas Arie Untung.
"Hanya karena mendengar laporan mengenai tempat tinggal yang rusak.
Padahal tempat tinggal Almarhum masih mengontrak," imbuhnya lagi.
Setelah mengetahui hal-hal unik tersebut.
Lantas, Arie Untung langsung berpikir apakah dirinya bisa melakukan hal baik agar bisa dikenang banyak orang ketika dirinya meninggal nanti.
"Yang jadi masalah sekarang, aku yang masih hidup sudah punya manfaat apa sama orang lain?
Yang bikin tempat tinggal terakhirku didatangi orang untuk mendoakan nasibku di alam barzah nanti," ungkapnya.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber meninggal dunia Kamis (14/1/2021) pagi, di RS Yarsi, Jakarta pukul 09.00 WIB.
Ia sebelumnya diketahui sempat menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelum meninggal, Ali Jaber telah dinyatakan negatif Covid-19.
Penyakit paru-paru disebut sebagai penyebab kematiannya.
Dia dimakamkan di Ponpes Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang.
FOLLOW US
Teruskan perjuangan ayah sebagai pendakwah
Ayah dari Syekh Ali Jaber dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.
Ia ingin agar perjuangannya menyiarkan Islam diteruskan oleh Ali Jaber sebagai anak pertama.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.
Ali Jaber kemudian giat memperdalam ilmu agama dari berbagai guru.
Di antara guru-guru agamanya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Rasulullah Syekh Said Adam, dan Ulama Pakar Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.
• Mulai Bangkit dari Kesedihan, Begini Kabar Hasan Ali Jaber Setelah Ditinggal Ayah, Dakwah di YouTube

Berdakwah ke Indonesia
Pada 2008, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfidz Alquran di asjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.
Ia juga menjadi imam salat dan khatib.
Di Lombok pulalah, Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia yang merupakan wanita asli Lombok.
Selanjutnya, Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
SUBSCRIBE US