Berita Palembang
Cegah Karhutla, 500 Sumur Bor Dibangun untuk Basahi Gambut Sumsel
Sebanyak 500 sumur bor direncanakan bakal dibangun di beberapa wilayah Sumsel yang rentan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 500 sumur bor direncanakan bakal dibangun di beberapa wilayah Sumsel yang rentan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Pembangunan sumur bor ini bertujuan untuk persiapan menghadapi kekeringan dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2021.
Sumur bor yang dibuat nantinya akan difungsikan untuk membasahi lahan-lahan gambut, sehingga dapat menekan terjadinya karhutla.
Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Sumsel, Dharna Dahlan menjelaskan persiapan sedini mungkin di tengah musim hujan dengan membuat sumur bor dianggap sebagai langkah tepat.
Dikhawatirkan, jika sumur bor dibangun saat kemarau bakal menyulitkan petugas di lapangan.
"Sumur bor itu dimaksudkan sebagai langkah antisipasi karhutla yang diakibatkan kekeringan di wilayah gambut. Tahun ini rencananya akan dibangun 500 unit sumur bor," katanya, Minggu (7/2/2021).
Menurutnya, pembasahan menggunakan sumur bor masih menjadi salah satu teknik ampuh dalam mengatasi kekeringan di lahan gambut Sumsel.
Karakteristik lahan gambut yang diisi oleh air harus tetap terjaga. Apabila lahan gambut terjadi kekeringan maka akan mudah terbakar.
"Untuk itu sumur bor diperlukan agar gambut terus basah. Kalau kondisinya saat ini cukup basah karena masih musim hujan," tegas Dharna.
Dijelaskanny, kondisi air di lahan gambut sangat dipengaruhi oleh kondisi musim hujan, ketika kemarau panjang terjadi lahan yang seharusnya basah dapat segera mengering.
Dampaknya saat terjadi kebakaran di lahan gambut kering akan sulit dipadamkan hingga menyebabkan kebakaran meluas seperti tahun 2015 dan 2019 lalu.
Selain membangun sumur bor, TRGD Sumsel juga menjalankan program revegetasi atau penanaman di lahan gambut.
Tahun 2021 pihaknya merencanakan melakukan revegetasi seluas 50 hektare (ha), dengan menanam tumbuhan yang cocok dengan lahan gambut seperti purun, dan jenis tanaman lainnya.
Tanaman ini nantinya akan dikelola masyarakat baik dari budidaya hingga pemanfaatannya. Sehingga ada peran serta dari masyarakat untuk sama-sama menjaga lahan gambut di Bumi Sriwijaya.