Eks Waketum Demokrat, Tegaskan Moeldoko Berhak Pilih Partai Pengusungnya, Jika Mau Jadi Presiden

Menurut dia, Moeldoko berhak mengemban jabatan apapun sesuai yang diberikannya, bahkan jika ingin mengajukan diri sebagai presiden.

Editor: Yandi Triansyah
Kompas.com/SABRINA ASRIL
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua 

"Kecuali Partai Demokrat mau masuk ke dalam koalisi itu," ungkit Max Sopacua.

Ia menyebut isu kudeta itu adalah urusan internal partai, sehingga AHY harus berupaya menyelesaikannya bersama kader-kader Partai Demokrat.

"Saya minta teman-teman selesaikan di dalam. Teman-teman Partai Demokrat, selesaikan di dalam secara elegan," tegas Max.

"Jangan terlalu banyak melibatkan ke orang luar," tambah dia.

Tanggapan Moeldoko

Dilansir TribunWow.com, Moeldoko meminta untuk tidak sedikit-sedikit disimpulkan atau mengaitkan dengan istana ataupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Poinnya yang pertama jangan sedikit-sedikit istana," ujar Moeldoko.

"Dalam hal ini, saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit istana dan jangan ganggu Pak Jokowi," jelasnya.

Moeldoko memastikan bahwa Jokowi tidak tahu menahu soal isu Demokrat.

Dirinya mengaku prihatin atas apa yang tengah dialami oleh partai berlambang bintang bersinar tiga arah tersebut.

"Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP," tegasnya.

"Saya sebenarnya prihatin dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," kata Moeldoko.

Terkait isu yang mengarah pada dirinya, Moeldoko menyebut memang pernah berfoto dengan siapapun termasuk kader dari Demokrat maupun orang-orang yang diduga pelaku gerakan kudeta Demokrat.

Namun menurut Moeldoko, hal itu tidak bisa lantas disimpulkan bahwa dirinya termasuk dalam pihak yang disebut memiliki niatan buruk terhadap Demokrat.

"Muncullah isu kudeta dan seterusnya, mungkin dasarnya foto-foto. Orang ada dari Indonesia timur, dari mana-mana datang ke sini mau foto sama saya, ya saya terima," ungkapnya.

Lebih lanjut, Moeldoko hanya berpesan kepada pemimpin di Demokrat maupun pemimpin lainnya untuk tidak mudah baper.

"Saran saya menjadi seorang pemimpin harus yang kuat, jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya," pungkasnya.

https://wow.tribunnews.com/2021/02/03/seret-nama-jokowi-eks-waketum-partai-demokrat-sentil-ahy-dan-para-kader-selesaikan-secara-elegan?page=all

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved