Kudeta Myanmar
KUDETA Myanmar Dikecam Dunia, Tentara dan Partai PollitikTurun ke Jalan
Pemerintah darurat militer Myanmar, menutup akses penerbangan ke Negeri itu pasca-penangkapan dan penahanan Aung San Suu Kyi dan Presiden Win My
Pelantikan anggota parlemen terpilih menurut rencana dilantik hari Senin. Parlemen yang mayoritas anggotanya dari partai berkuasa, mengagendakan mengamandemen konstitusi.
Perubahan Konstitusi itu, diantaranya akan mengurangi “kekuasaan besar” yang dimiliki militer.
Penangkapan terjadi di ketegangan antara pemerintah sipil dan militer, setelah hasil Pemilu memenangkan NLD kursi di parlemen untuk membentuk pemerintahan.
Partai Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu Myanmar, meski etnis Rohingya tidak dapat memberikan suara. Etnis Rohingya yang mendiami wilayah barat Myanmar telah mengungsi akibat pembantaian yang dilakukan pemerintahan saat ini.
Juru bicara NLD, Myo Nyunt seperti dikutip Reuter, Suu Kyi dan Presiden Win Myint, serta tokoh lainnya berada di tangan militer.
BBC News melaporkan, sejumlah pasukan tentara terlihat di jalan-jalan ibu kota Naypyitaw, dan kota utama, Yangon. Saluran telepon dan internet di kota itu, telah diputus.
Selain dua tokoh pemerintahan sipil yang ditangkap, sejumlah petinggi senior Partai Liga Demokrasi, partai berkuasa di Myanmar, dikabarkan juga ditangkap.
Aung San Suu Kyi, aktivis perempuan yang dipuja sebagai aktivis demokrasi, puteri diktator mantan pemimpin Myanmar Aung San, ini ditangkap dalam penggerebekan yang berlangsung saat orang masih tertidur lelap
. Penggerebekan itu, seperti dikutip CNN, dipastikan sebagai gerakan kelompok militer.
Mengutip pernyataan sumber di Liga Nasional untuk Demokrasi mengatakan, jika penahanan terhadap Suu kyi dilakukan, menyusul ketegangan antara pemerintah sipil dan militer meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Myanmar memiliki sejarah kudeta militer, dan berpengalaman melaksanakan pemerintahan junta-militer, sehingga ketakutan akan berulangnya kudeta menyusul tudingan terbukan militer menuding kecurangan dalam pemilihan umum November 2020.
Seperti dikutip kantor berita Reuters, jurubicara Presiden mengatakan bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditahan.Juru bicara itu mengatakan, tidak menutup kemungkinan ia akan ikut ditahan.
Kekhawatiran terjadinya kudeta (perebutan kekuasaan) sudah berlangsung beberapa hari terakhir, menyusul ketegangan antara pemerintahan sipil dan militer Myanmar.
Kalangan militer menuduh Pemilu November lalu berlangsung curang. Militer mengancaman berencana untuk "mengambil tindakan" jika tudingan tentang pemilihan curang itu tidak ditanggapi, bahkan mengancam akan melakukan kudeta.
Kemungkinan kudeta itu disampaikan juru bicara militer pada pekan ini, seperti dikutip Kompas.com dari Jumat (29/01/2021) lalu.