Kudeta
KUDETA di Myanmar: Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Ditangkap
Tokoh demorasi AungsSan Suu Kyi dan Presiden Myanmar ditangkap dan ditahan militer Myanmar, Senin (01/02/2021) dinihari. Militer menuduh Pemilu curang
SRIPOKU.COM --- Tokoh karismatik Aung San Suu Kyi (73) dan Presiden Myanmar Win Mynt, Senin (01/02/2021) dinihari, ditangkap dan kemudian ditahan oleh militer. Aksi penangkapan ini menjadi kenyataan atas kekhawatiran beberapa hari terakhir militer melakukan coup d’etat (kudeta).
Selain dua tokoh pemerintahan sipil yang ditangkap, sejumlah petinggi senior Partai Liga Demokrasi, partai berkuasa di Myanmar, dikabarkan juga ditangkap.
Aung San Suu Kyi, aktivis perempuan yang dipuja sebagai aktivis demokrasi, puteri ditator mantan pemimpin Myanmar, ini ditangkap dalam penggerebekan saat orang tertidur lelap. Penggerebekan itu, seperti dikutip CNN, dipastikan sebagai gerakan kelompok militer.
Mengutip pernyataan sumber di Liga Nasional untuk Demokrasi mengatakan, jika penahanan terhadap Suu kyi dilakukan, menyusul ketegangan antara pemerintah sipil dan militer meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Myanmar Korban Perseteruan Baru AS dengan China
Baca juga: Etnis Rohingya Dibunuhi, Petisi Cabut Nobel Perdamaian Untuk Aung San Suu Kyi Makin Kencang
Myanmar memiliki sejarah kudeta militer, dan berpengalaman melaksanakan pemerintahan junta-militer, sehingga ketakutan akan berulangnya kudeta menyusul tudingan terbukan militer menuding kecurangan dalam pemilihan umum November 2020.
Seperti dikutip kantor berita Reuters, jurubicara Presiden mengatakan bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditahan.Juru bicara itu mengatakan, tidak menutup kemungkinan ia akan ikut ditahan.
Kekhawatiran terjadinya kudeta (perebutan kekuasaan) sudah berlangsung beberapa hari terakhir, menyusul ketegangan antara pemerintahan sipil dan militer Myanmar.
Kalangan militer menuduh Pemilu November lalu berlangsung curang. Militer mengancaman berencana untuk "mengambil tindakan" jika tudingan tentang pemilihan curang itu tidak ditanggapi, bahkan mengancam akan melakukan kudeta.
Baca juga: Terungkap, Aung San Suu Kyi Menggerutu Saat Tahu Diwawancarai Jurnalis Muslim
Kemungkinan kudeta itu disampaikan juru bicara militer pada pekan ini, seperti dikutip Kompas.com dari Jumat (29/01/2021) lalu.
Aung San Suu Kyi dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) meraih kemenangan besar dalam pemilihan pada 8 November. Ini merupakan pemilu kedua sejak pemerintahan militer pada 2011.
Tuduhan pihak tentara tentang kecurangan pemilu meluas, memicu konfrontasi terbuka antara pemirintahan sipil dan militer.
Sementara itu, pihak penyelenggara Pemilu Myanmar, telah membantah tuduhan pihak militer. Di tengah ketegangan itu, anggota parlemen Myanmar akan mulai kembali parlemen dan menduduki kursi mereka pada hari ini (Senin, 01/02/2021).
Konstitusi Myanmar mencadangkan 25 persen kursi di parlemen untuk militer, yang telah menuntut resolusi atas pengaduan kecurangan pemilu.
Panglima Tertinggi militer Min Aung Hlaing, disebut-sebut menambah ketidakpastian, Dalam pidatonya, Min Aung Hlaing, kemudian pidato melalui video ini yang dipublikasikan secara luas di lingkungan personel militer, pada Rabu pekan lalu.
Dalam pidatonya, Min Aung mengatakan bahwa sebuah konstitusi harus dicabut, jika tidak dipatuhi. Suu Kyi belum memberikan komentar publik tentang perselisihan pemilu Myanmar, tetapi juru bicara NLD mengatakan para anggota telah bertemu dengan para pemimpin militer pada Kamis lalu.