Gejolak Partai Demokrat, Isu Perebutan Paksa Kepemimpinan Pihak Istana, Moeldoko Buka Suara
Isu perebutan paksa kepemimpinan Partai Demokrat oleh orang-orang di lingkungan istana menjadi pembicaraan banyak orang.
Ia membandingkan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ketika memimpin Partai Demokrat. Yang lebih cakap dalam berkomunikasi. Karena itu, ucap Emrus, ia menyarankan agar SBY kembali memimpin Partai Demokrat (PD).
"Ketika SBY memimpin, lebih bagus yang memimpin. Saya menyarankan partai kembali dipimpin SBY. Saya bandingkan saya kira kepemimpinan SBY lebih baik dari AHY. Kematangan kepemimpinan itu diperlukan," ujarnya.
Sebelumnya, AHY mengungkap ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.
Hal itu didapatkannya setelah ada laporan dari pimpinan dan kader Demokrat, baik tingkat pusat maupun cabang.
"Adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY.
Baca juga: Syarat Donor Plasma Konvalesen, Proses Tak Butuh Waktu Lama, Ayo Donor Jangan Takut
Baca juga: Bibit Durian Musang King Dikawasan GOR Digondol Maling, Baru Satu Minggu Ditanam Bupati
Baca juga: Ungkap Kasus Perampokan Taksi Online, Jatanras Polda Sumsel Diganjar Dengan Penghargaan Oleh Kapolda
Berikut pidato lengkap AHY terkait 'rencana kudeta' terhadap Partai Demokrat:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat siang
Salam sejahtera bagi kita semuanya
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Salam Kebajikan
Rekan-rekan wartawan yang saya cintai dan muliakan, terima kasih atas kehadirannya di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat ini.
Kami mengundang rekan-rekan untuk hadir dalam konferensi pers ini karena ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan tentang perkembangan isu nasional dan perkembangan dinamika politik di lingkungan Partai Demokrat.