Berita Lahat
Pemujaan Lumpang Batu Ditemukan di Desa Suka Merindu Area Perkebunan Kopi Pematang Panjang, Lahat
Lubang lubang bulat berdiameter 15 cm tampak seperti terpahat rapi di atas lumpang batu atau batu monolit yang ada di Desa Suka Merindu
Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT - Tiga buah lumpang batu atau batu monolit yang ada di Desa Suka Merindu area perkebunan kopi kawasan Pematang Panjang Kecamatan Sukamerindu, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
Lubang lubang bulat berdiameter 15 cm tampak seperti terpahat rapi di atas lumpang batu tersebut.
Benda bersejarah itu seolah menjadi saksi aktivitas kehidupan ribuan tahun lalu.
Menurut penggiat wisata sekaligus staf khusus Bupati Lahat Bidang Pariwisata, Mario Andramartix, lumpang batu monolit yang terdapat lubang merupakan alat bagi orang terdahulu untuk melakukan pemujaan kepada para leluhur.
Selain itu lubang pada monolit juga dijadikan tempat untuk menumbuk biji-bijian.
"Ya, kita kembali menemukan megalit berjenis monolit berbentuk lumpang batu.
Dalam penemuan tersebut ditemukan 3 lumpang batu dan 2 lesung batu di area perkebunan kopi di kawasan Pematang Panjang Desa Sukamerindu Kecamatan Sukamerindu , Kabupaten Lahat," ungkap Mario, Jumat (29/01/2021).
Mario mendatangi lokasi bersama Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Matcik, SH, Bambang Aprianto, SH Kabid Kebudayaan, Hasperi Susanto, SPd, MM Kasubag Perencanaan, Keuangan dan AMD, Doni Rodes, ST Kasi Sarana Prasarana SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat.
Ditambahkan Matcik, bahwa temuan lumpang batu sebanyak 3 buah, bentuk ke-3 lumpang batu bervariasi ada yang berlubang 2, berlubang 3 dan berlubang 4.
Yang menarik dari lumpang batu lubang 4 adalah diameter ke-4 lubang nyaris sama dengan ukuran 12 cm.
Untuk lumpang batu lubang 3 semua lubang mempunyai ukuran yang sama yaitu 14 cm.
Sedangkan 2 lesung batu dengan lubang memanjang dengan panjang lubang sekitar 25 cm.
Kedua lesung batu hampir tidak terlihat karena tertimbun tanah. Kemungkinan masih ada temuan lainnya.
"Setelah penemuan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat akan melaporkan ke BPCB Jambi, Balai Arkeologi Sumsel dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel," ujarnya.
Dilanjutkannya, penemuan tersebut menambah situs-situs megalitik baru di Kabupaten Lahat yang pada tahun 2012 dikukuhkan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pemilik situs megalitik terbanyak se Indonesia.