Napi Mata Merah Terlibat Narkoba
Napi Mata Merah Sumsel Otak Penyelundupan 171 Kg Sabu di Banyuasin Jaringan Narkoba Internasional
Setelah diusut pihak BNN Sumsel, 171 kg Sabu dan ribuan pil ekstasi tersebut didatangkan dari Malaysia.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kronologi dan fakta bahwa seorang Napi Mata Merah Sumsel Otak Penyelundupan 171 Kg di Lewat Jalur 9 Banyuasin.
Bahkan diketahui pula jika sang Napi asal Palembang ini merupakan jaringan narkoba internasional.
Mengenai keterlibatan Napi Mata Merah Sumsel yang diketahui berinisial DS.
Kini Napi Mata Merah Sumsel DS masih dalam penyelidikan pihak BNN.
Sebab, seperti diketahui, BNN Sumsel baru saja mengungkap dan menggagalkan penyelundupan 171 kg Narkoba jenis Sabu dan ekstasi yang diperkirakan mencapai harga 400 miliar rupiah (Rp 400 M).
Adapun Narkoba jenis sabu dan ekstasi tersebut diselundupkan lewat Jalur Perairan Banyuasin.
Setelah diusut pihak BNN Sumsel, 171 kg Sabu dan ribuan pil ekstasi tersebut didatangkan dari Malaysia.
Kemudian, masuk ke Sumsel lewat Jalur 9 Perairan Banyuasin, atau tepatnya Wilayah Kampung Jekik Desa Gilgiran dusun 3 Kecamatan Mura Sugihan Kabupaten Banyuasin.
Usut punya usut setelah dilakukan penyidikan lebih lanjut, BNN Sumsel mengungkap jika Otak Penyelundupan 171 Kg Sabu di Banyuasin tersebut adalah Seorang napi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merah Mata Kelas 1 Palembang, Sumatera Selatan berinisial DS.
Diungkapkan oleh pihak BNN, jika DS ikut terlibat dalam penyelundupan Sabu sebanyak 171 kilogram dan puluhan ribu pil ekstasi yang digagalkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Sabtu (23/1/2021) kemarin.
Napi itu diduga kuat adalah otak dari peredaran narkoba jaringan internasional yang memasok sabu dan ekstasi ke seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Lapas Kelas 1 Palembang Kardiyono mengatakan, DS merupakan warga binaan mereka yang sudah mendekam atas kasus narkoba sejak 2016 lalu.
"DS ini divonis 17 tahun penjara dan merupakan warga luar Sumsel," kata Kardiyono, Rabu (27/1/2021).
Menurut Kardiyono, mereka saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak BNN terkait keterlibatan DS dalam jaringan pemasok narkoba.
Bahkan, DS pun telah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.