Berita Palembang
Sebab Lampu Warna-warni di Jembatan Musi VI Palembang Padam, Ini Hasil Evaluasi
Dinas PUBM-TR Provinsi Sumatera Selatan sejak dua pekan terakhir melakukan pemadaman sementara lampu warna-warni Jembatan Musi VI.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dinas PUBM-TR Provinsi Sumatera Selatan sejak dua pekan terakhir melakukan pemadaman sementara lampu warna-warni yang berada di Jembatan Musi VI Palembang, Minggu (24/1/2021).
Pemadaman yang dilakukan tersebut untuk menekan terjadinya pengumpulan atau kerumunan masyarakat, yang hampir tiap hari terjadi salah satu ikon baru kota Palembang tersebut.
Kepala Dinas PUBM-TR Sumsel, Dharma Budy, mengatakan dari hasil evaluasi pihaknya selama dua minggu terakhir terjadi kerumunan masyarakat.
Bahkan tidak sedikit masyarakat yang berjualan makanan dan minuman, hingga terdapat wahana permainan anak odong-odong.
Baca juga: Bacaan Sholawat Busyro Lana Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia Mudah Dibaca
Petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP pun sampai kewalahan mengatur kendaraan motor dan mobil yang dengan seenaknya memarkirkan kendaraan di atas Jembatan Musi VI.
"Pemadaman kami lakukan untuk mengurangi terjadinya pengumpulan dan kerumunan di atas jembatan.
Apalagi saat ini masih dalam pandemi Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, dari hasil evaluasi selama pemadaman dua minggu terakhir, upaya yang dilakukan itu cukup efektif untuk menekan terjadinya kerumunan masyarakat.
Terlihat kerumunan warga sudah mulai berkurang dari sebelumnya.
Baca juga: Gagal di Indonesian Idol, 13 Artis Ini Jadi Sukses dan Terkenal, Ada Pemain Sinetron Ikatan Cinta
"Dengan pemadaman ini mudah-mudahan mengurangi penumpukan massa di atas jembatan," harap Budy.
Dijelaskannya, pemadaman yang dilakukan hanya dilakukan terhadap lampu warna-warni saja.
Sementara lampu jalan (PJU) masih tetap dihidupkan pada malam hari.
Pemadaman pun dilakukannya hanya dilakukan satau atau dua kali dalam sepekan.
"Tidak tiap malam (pemadaman) hanya satu atau dua kali dalam seminggu.
Efek pemadaman itu membuat kendaraan tak lagi berhenti, masyarakat hanya lewat saja," jelas Budy.
Baca juga: Update Penganiayaan Oknum Kabag di Musi Rawas ke Kabid di Linggau, Korban Bersedia Memaafkan