Wong Kito
Kisah Dokter Awang Dody Irwanda yang Donorkan Plasma Konvaselen ke PMI Palembang
Dokter Awang Dody Irwanda menjadi orang kelima di Kota Pempek yang mendonorkan plasma konvaselen ke PMI Palembang.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dokter Awang Dody Irwanda, yang bertugas sebagai dokter PPDS di departemen anestesi RSMH Palembang, menjadi orang kelima di Kota Pempek yang mendonorkan plasma konvaselen ke Palang Merah Indonesia (PMI) Palembang.
Dokter yang menempuh pendidikan dokter spesialis di FK Universitas Sriwijaya (Unsri) ini sengaja mendonorkan plasma konvalesennya di hari pertama Gerakan Pencanangan Donor Plasma Konvalesen se-Indonesia di 31 UTD PMI Se-Indonesia.
Dikatakan awang, alasan kemanusiaan menjadi alasan pertama mengapa ia mau mendonorkan plasma konvaselen miliknya.
Baca juga: Bedah Buku Panah Ranjang Karya Penyair Muda Lahat, Makna dari Bibir Merah Merona & Kata Ranjang
Dirinya ingin berbagi, sesuai niat pribadi dan komitmen dari teman-teman tenaga kesehatan yang sembuh total dari Covid-19 ingin donor plasma bagi yang membutuhkan.
"Kebetulan golongan darah saya B, mudah-mudahan plasma konvalesen yang saya donorkan tadi bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan terutama golongan darah B.
Karena biasanya terapi diperlukan bagi pasien-pasien krisis terutama pasien yang diisolasi dan ICU," kata Awang.
Sebelum mendonorkan plasma konvalesen, dirinya menyebut tidak ada persiapan khusus.
Malah, di malam sebelum pendonoran, ia masih melakukan aktivitas pelayanan dan pasca mendonorkan juga langsung kembali ke aktivitas.
Baca juga: Ada 4 Amalan Paling Istimewa di Hari Jumat, Inilah Waktu Satu Jam Paling Kuat agar Diterima Doanya
"Setelah donor juga tidak ada perasaan pusing, biasa-biasa saja kok.
Kurang lebih waktu yang dibutuhkan donor plasma selama 50 menit, darah yang diambil kurang lebih 425 cc," kata Awang.
Menurutnya, mendonorkan plasma konveselen juga memberikan manfaat untuk si pendonor itu sendiri.
"Kata pak mentri, setelah diteliti tingkat kesembuhan plasma hampir 100 persen. Jadi donor plasma ini sangat baik dilakukan.
Ia berharap, gerakan mendonorkan plasma konveselen bisa terus diteruskan.
Bukan hanya dari kalangan medis, tetapi masyarakat yang sudah sembuh dari Covid-19, bebas gejala klinis, dan dikonfirmasi dengan hasil anti bodi bisa turut serta mendonorkan plasmanya.
Baca juga: Profil Pablo Benua yang Gugat Cerai Rey Utami, Ternyata Pria Paham Hukum, Sempat Terjun ke Politik