Debit Sungai Komering Mulai Naik, BPBD OKI Ingatkan Warga Untuk Waspada
Posisi air sungai di beberapa wilayah mulai naik bahkan ada yang hampir setara dengan jalan.BPBD OKI minta warga waspada
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Memasuki puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ilir, terus memantau volume dan ketinggian air sungai .
Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin, Minggu (24/1/2021) mengungkapkan bahwa posisi air sungai di beberapa wilayah mulai naik bahkan ada yang hampir setara dengan jalan.
"Pemeriksaan secara rutin kami lakukan seperti mengukur ketinggian air sungai. Untuk data terbaru ini tinggi air naik sudah menyentuh angka 40 cm," ungkapnya, seraya mengatakan akan mulai membahayakan jika sudah di atas 50 cm.
Listiadi mengungkapkan bahwa tinggi permukaan air sudah hampir setara dengan jalan salah satu lokasinya adalah pada aliran Sungai Komering.
"Memang ada, di Kelurahan Sukadana Kota Kayuagung yang permukaan air hampir setara dengan tinggi posisi jalan. Namun belum sampai meluber sisi jalan," kata Listiadi.
Dikatakannya, untuk masyarakat yang tinggal di kecamatan rawan banjir yakni di daerah lebih rendah agar waspada.
Menurut Listiadi, kenaikan ketinggian air sungai juga terjadi di kecamatan rawan banjir seperti di Kecamatan Mesuji Makmur, Mesuji Raya dan sebagian lagi di Lempuing dan bagian hilir yakni Jejawi, Tulung Selapan.
"Masyarakat tolong selalu waspada apalagi saat hujan deras. Jika situasi genting segera hubungi aparat Desa setempat," ujar Lestiadi.
Sejak memasuki musim penghujan, puluhan personil telah disiagakan untuk meminimalisir jika bencana banjir datang.
"Dari awal kami sudah menyiapkan 40 anggota yang siap siaga dan secara mobile melakukan pemantauan di lokasi rawan banjir," ujarnya, dengan begitu potensi banjir akan cepat terdeteksi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, H. Reswandi juga mengatakan telah menyiapkan 35 anggota tanggap darurat bencana (Tagana).
"Kami siap selalu di dalam situasi apapun terutama dalam menghadapi bencana banjir, kita juga rutin melakukan himbauan kepada masyarakat dapat menghadapi datangnya bencana alam," ucapnya melalui sambungan telepon.
Jika nantinya ada lokasi terdampak banjir maupun tanah longsor, Dinas Sosial akan menurunkan bantuan mobil dapur dan tenda pengungsian.
Sedangkan untuk bantuan sembako dan perlengkapan lainnya baru akan di dapatkan setelah adanya bencana.
"Kalau untuk bantuan itu kan kami memang tidak diberikan stok, begitu ada bencana barulah pemerintah pusat maupun daerah akan menyalurkan bantuan tersebut," pungkasnya.(Nando Zein)