102 Nakes di Palembang Tertolak Vaksinasi Covid-19, Satu Saja Tercentang Maka tak Lolos Screening
Jika satu saja pertanyaan tercentang saat screening, maka vaksinasi tidak bisa dilakukan atau tertunda.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan Palembang mencatat, selama pelaksanan vaksinasi Covid-19 yang berlangsung sejak 14 Januari kemarin, sedikitnya ada 102 tenaga kesehatan (nakes) yang tertolak sehingga tidak bisa melaksanakan vaksinasi.
Penyebabnya adalah lantaran saat proses screening vaksinasi, terdapat penyakit penyerta atau hal-hal yang membuat vaksinasi tidak bisa dilakukan.
Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Palembang, dr Santy Mirza spKKLKP, mengatakan sebelum vaksinasi proses screening wajib dilakukan agar memastikan sasaran penyuntikan vaksin Sinovac dalam keadaan sehat.
Baca juga: RASANYA Seperti Mimpi, Dua Kali Never Stand Alone Tayang Times Square New York: Maruli Bangga
Sasaran ketika dilakukan screening sebelum suntik vaksin diberikan 16 pertanyaan, jika satu saja pertanyaan tercentang maka vaksinasi tidak bisa dilakukan atau tertunda.
"Jadi bukan karena mereka (nakes) yang menolak vaksin, tapi tertolak karena ada beberapa alasan, seperti ada penyakit penyerta, kondisi hamil dan menyusui dll," ujarnya, Minggu (24/1/2021)
Santy menambahkan, ada sebanyak 923 Nakes yang datang, tetapi hanya 657 yang selesai divaksin hingga saat ini.
Terkait dengan kondisi sasaran vaksin ada yang tunda/pending disebabkan hamil/menyusui, gula darah tidak terkontrol, demam, batuk pilek, dan tekanan darah tidak terkontrol.
Baca juga: FAKTA Terkini: Melania Tak Lagi Layani Urusan Ranjang Donal Trump: Incar Harta Rp700 Miliar
Untuk kondisi ini menunggu sampai selesai (hamil/menyusui), demam sembuh, dan gula darah/tekanan darah terkontrol baru bisa di suntik vaksin.
"Yang batal kondisinya karena penyakit berat, seperti sakit autoimun, lupus, penyintas Covid-19, penyakit asma/ppok/, tbc, dan lainnya.
Dia menambahkan, 5.760 vial vaksin sudah masuk ke gudang farmasi, dan sudah didistribusikan di 23 puskemas, masih ada dua lagi yang belum didistribusikan.
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) RSUD Bari, dr Hj Makkiani SH MM MARS mengatakan, dari mulai penyuntikan vaksin awal di 13 Januari sampai saat ini sudah ada 72 orang selesai vaksin tahap pertama Termasuk walikota, sekda, dan lainnya (Nakes).
Baca juga: Resep Pempek Kulit Khas Palembang, Garing Kriuh Dijamin Bikin Nagih, Dilengkapi Cara Membuat Cuko
"Peruntukkan vaksin di RSUD Bari sudah kita bagi 2, karena untuk dua tahap, sehingga dipastikan ketersediaannya cukup untuk dua kali suntik," tambahnya.
Sejauh ini, untuk nakes yang tertolak di RSUD Bari hanya berjumlah satu orang.
Hal ini dikarenakan adanya penyakit penyerta sehingga nakes yang bersangkutan tidak bisa divaksin.
"Di kami tidak banyak, hanya satu orang yang tertolak, selebihnya sudah melaksanakan vaksin tahap pertama ini," ujarnya.