Mantan Kades di PALI Ditembak Mati
Mantan Kades Pandan PALI Ditembak Mati, Warga Kaget : Orangnya Baik Ya, Royal
"Orangnya baik ya. Royal," kata Rivan yang merupakan tetangga tersangka pelaku.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALI - Kabar mengejutkan diterima warga Desa Pandan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Mantan Kepala Desa (Kades) mereka yakni Uladi Sastra alias Udi (43), tewas ditembak mati Polda Sumsel.
Udi meregang nyawa setelah
baku tembak antara anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel dengan bandar narkoba jenis sabu yang tak lain mantan Kades.
Kades Pandan Kecamatan Tanah Abang, Sahrun Nizar membenarkan mantan Kades Udi meninggal dunia.
"Jenazah datang ke rumah duka pada Kamis (21/1/21) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Pada pagi harinya jenazah dimandikan, kemudian disholatkan lalu dimakamkan. Selesai pamakaman sekitar pukul 10.30 WIB," kata Kades, Kamis (21/1/21).
Menurutnya, untuk saat ini kondisi di Desa Pandan tetap kondusif dan aktivitas warga seperti biasa.
Keluarga mantan Kades baru saja selesai memakamkan jenazah.
"Belum terdengar adanya rencana tuntutan pihak keluarga ke kepolisian. Namun untuk saat ini desa kami masih aman-aman saja," terangnya.
Sementara, Rivan warga Desa Pandan berkata bahwa Mantan Kades Udi adalah sosok warga yang baik.
"Orangnya baik ya. Royal," kata Rivan yang merupakan tetangga tersangka pelaku.
Menurutnya, ia mengaku terkejut mendapat kabar bahwa yang bersangkutan diduga merupakan bandar narkoba jenis sabu.
"Kalau secara pemerintah, memang sejak setahun sebelum habis masa jabatan sudah tidak terlalu memperhatikan urusan desa. Tapi secara pribadi sangat baik." katanya.
Sebelumnya diberitakan, mantan Kades Pandan yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu-sabu itu diberikan tindakan tegas dan terukur saat hendak ditangkap anggota Dir Narkoba Polda Sumsel lantaran memberikan perlawanan.
Selain menindak tegas Udi, dalam penangkapan itu pula diamankan barang bukti berupa senjata api rakitan jenis revolver.
"Iya benar kalau anggota kami berhasil menangkap seorang yang diduga bandar sabu," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu.
Kronologi
Sudah seminggu mantan Kepala Desa (Kades), Pandan, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan (Sumsel), diincar Polda Sumsel.
Pria bernama Uladi Sastra alias Udi (43) sejak setahun terakhir jadi bandar Narkoba.
Sejak pelaku tak menjabat lagi jadi Kades, Udi menjelma menjadi bandar.
Mendapat laporan dari masyarakat mengenai adanya peredaran narkoba di wilayah Dusun 1, Desa Modong, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
Anggota Ditresnarkoba Polda Sumsel langsung bergerak membentuk tim untuk melakukan penangkapan.
Anggota Ditresnarkoba langsung mencari tau informasi tentang keberadaan tersangka yang diketahui bernama Uladi Sastra alias Udi (43).
Anggota pun kemudian memancing tersangka dengan melakukan pembeliaan barang narkoba tersebut.
Tepatnya di Dusun 1, Desa Modong, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim.
Saat akan dilakukan penangkapan tersangka melihat petugas dan langsung melarikan diri menuju arah kebun karet.
"Waktu melarikan diri, tersangka sambil membawa senjata api dan menembak ke arah petugas," kata Direktur Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Heri Istu, Kamis (21/1/2021).
Menurut dia, pelaku menembak polisi sebanyak dua tembakan.
Namun kedua tembakan itu tak mengenai anggota.
Dari situ petugas langsung mengambil tindakan tegas dan terukur kepada pelaku hingga tersangka meninggal dunia di tempat.
Senjata milik tersangka sendiri diketahui merek Colt berikut 2 buah selongsong peluru caliber 38.
Dari tangan tersangka juga didapati 100 gram sabu yang disimpan di saku belakang celana tersangka.
Menurut Heri Istu, tersangka yang merupakan mantan kepala desa tersebut merupakan bandar narkoba jaringan Pali dan Muara Enim.
"Sudah satu tahun lebih dia ini jadi bandar narkoba, kita mendapat laporan dari masyarakat dan langsung bergerak menangkap tersangka," ungkap Heri.
Namun Heri belum dapat memastikan apakah tersangka sudah menjadi bandar narkoba sejak menjadi kades.
"Kemungkinan usai tidak lagi menjadi kades dia ini baru menjadi bandar narkoba. Untuk jaringan tersangka ini merupakan jaringan Pali dan Muara Enim, dikarenakan Muara Enim luas tersangka mengedarkan narkoba di daerah tersebut," kata Heri Istu
(Sripoku.com.cr 2/ Bayazir)
Baca juga: FANTASTIS, Sultannya Bunga Indonesia Kesengsem, Barter Brio dengan Janda Bolong:Sutisna Kaget
Baca juga: Sensasi Makan Tumis Rebung, Makanan dari Pohon Bambu, Khas Lahat Bikin Makan Lahap