Presiden AS
Ancaman "Serangan Dari Dalam", Pelantikan Presiden Joe Biden Kerahkan 25.000 Pasukan Garda Nasional
Upacara pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden di Gedung Capitol, Washington DC, mengerahkan 25.000 pasukan Garda Nasional. Tetap khawatir.
SRIPOKU.COM --- Di hari-hari terakhir menduduki kursi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (74) hatinya mulai mencair. Tidak ada jalan lain baginya, untuk tetap fokus menjamin transisi kekuasaan kepada Presiden terpilih Joe Biden berlangsung damai.
Begitupula Wapres Mike Pence menegaskan bahwa pemerintah menjamin acara pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden (78) dan Wapres Kamala Harris (56), berlangsung aman, setelah mengerahkan 25.000 personel pasukan Garda Nasional.
Pasca-kerusuhan yang disebut sebagai “pemberontakan” di Gedung Capitol, Washington DC, kota ibukota Negara itu dinyatakan lockdown sampai pelantikan presiden terpilih Joe Biden, Rabu (20/01/2021) siang waktu setempat atau Rabu malam WIB.
Baca juga: Situasi Tegang, Pelantikan Presiden AS Terpilih Joe Biden Kerahkan Artis
Baca juga: Drama Kepresidenan AS Berakhir, Donald Trump Dimkazulkan Parlemen AS
Donald Trump sebelumnya telah mengeluarkan sebuah pesan video di akun Twitter pribadinya, sebelum akun twitternya diblokir, berisi kecaman aksi kekerasan yang terjadi di Capitol Hill.
Kekacauan ini diduga dilakukan pendukung fanatis Donald Trump untuk menolak pengesahan kemanangan pasangan calon presiden Partai Demokrat Joe Bidan dan Kamala Harras. Kerusuhan ini memicu upaya pemakzulan kedua bagi Trump oleh DPR AS yang didukung politisi Partai Republik pendukung Trump.
Donald Trump gagal memenangkan Pemilu untuk masa jabatan keduanya, dan selama proses penghitungan suara ia mengatakan sudah dicurangi di sejumlah Negara bagian. Ia menyatakan menolak hasil Pemilu AS, dan pernyataannya dianggap memicu penyerbuan Gedung Capitol.
Sejak pertengahan November 2020, Trump menentang hasil pemilu yang memenangkan oapsangan dari Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris. .
Baca juga: Drama Kepresidenan AS Berakhir, Donald Trump Dimkazulkan Parlemen AS
Seperti dikutip Tribunnews dari laman Sputnik News, Rabu (20/1/2021), Trump mengatakan bahwa saat ini ia fokus pada masa transisi kekuasaan yang damai.
"Sekarang, saat saya bersiap menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan yang baru pada Rabu siang, saya ingin kalian semua tahu bahwa transisi damai ini baru saja dimulai," kata Trump.
Kendati demikian, DonaldTrump tidak akan menghadiri upacara pelantikan Joe Biden di Gedung Capitol, Washington DC. Pada hari pelantikan, Donald Trump meninggalkan Gedung Putih untuk menuju kawasan peristirahatan miliknya di Florid, AS.
Donald Trump akan dicatat sebagai Presiden AS pertama --dalam rentang waktu 100 tahun-- yang melewatkan acara formal itu.
Mengutip laporan media AS, acara perpisahan tersebut akan diadakan untuk Trump di Pangkalan Milter atau Joint Base Andrews di Maryland, pada Rabu sekitar pukul 08.00 waktu setempat atau Rabu malam.
Tradisi selama ini, seharusnya Trump berangkat menuju Palm Beach menggunakan pesawat Air Force One untuk terakhir kali. Sebelumnya, Trump menuntut acara “pelepasan secara militer”, namun Pentagon (Kementerian Pertahanan) dikabarkan menolak permintaan terakhir Kepresidenan Trump.
Padahal tradisi ini sudah berlangsung sejak masa kepresidenan mantan Presiden AS Ronald Reagan.
Sampai Selasa malam, upacara pelantikan Joe Biden akan melibatkan dan dihadiri sejumlah artis dunia. Dikabarkan, kehadiran artis-artis ternama itu telah menyulut lagi kemarahan Donald Trump.
Menurut jadwal, acara inaugurasi Joe Biden ini menarik deretan artis ternama seperti Jennifer Lopez, Lady Gaga, Tom Hanks dan bintang country Garth Brooks.
Donald Trump disebut-sebut sangat marah karena Joe Biden berhasil menarik deretan artis ternama di ternama seperti Jennifer Lopez, Lady Gaga, Tom Hanks dan bintang country Garth Brooks akan meriahkan acara pelantikan Joe Biden 20 Januari 2021 (Instagram @joebiden @realdonaldtrump)
Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden yang telah memenangkan Pemilihan Presiden AS 2020 akan ditetapkan secara resmi dan dilantik sebagai Presiden ke-46 AS pada nanti malam. Kemudian, Kamala Harris juga akan dilantik menjadi Wakil Presiden perempuan pertama dalam sejarah AS.
Seperti dikutip Tribunnews dari The Washington Post, Trump kembali marah terkait hadirnya bintang-bintang tersebut. Kemarahan itu dipicu masa lalu, karena Trump dikabarkan mengalami kesulitan ketika mengundang nama-nama besar di hari pelantikannya.
Empat tahun lalu, seperti yang dilansir Daily Mail, Trump menarik penyanyi country Toby Keith dan Lee Greenwood, grup rock 3 Doors Down dan The Piano Guys, DJ RaviDrum, dan The Frontmen of Country.
Sementara penyanyi Inggris, Elton John, Rebecca Ferguson dan Charlotte Church plus Moby secara terbuka menolak undangan Trump ketika itu. Kemudian, seorang anggota Paduan Suara Mormon Tabernacle Choir bahkan mengundurkan diri dari grup ketika akan tampil di acara Trump.
Salah satu sumber mengatakan kepada The Washington Post bahwa, terlepas dari kekacauan yang terjadi beberapa minggu terakhir, Trump masih merasa kesal dengan susunan artis di acara Biden.
Trump berencana meninggalkan Gedung Putih dan Washington DC pada Hari Pelantikan dengan upacara keberangkatan di Joint Base Andrews.
Biasanya, presiden yang selesai masa jabatannya akan menghadiri upacara di Gedung Capitol, lalu naik helikopter dari Capitol ke pangkalan militer di luar Washington yang merupakan rumah bagi Air Force One dan pesawat pemerintah dan militer resmi lainnya.
Presiden-presiden sebelumnya juga membuat pernyataan singkat kepada staf dan pendukungnya sebelum terbang meninggalkan kota.
Trump belum mengonfirmasi niat pasca-kepresidenannya, tetapi diyakini dia akan tinggal di Mar-a-Lago di Florida.
DI tengah persiapan upacara pelantikan itu, pejabat Keamanan AS memberi peringatak adanya ancaman “Serangan dari Dalam” pada acara pelantikan Joe Biden di Gedung Capitol tersebut.
Pejabat pertahanan AS hari Minggu lalu, memperingatkan adanya ancaman yang diduga berasal dari orang-orang yang ditugaskan untuk mengamankan upacara pelantikan itu. Mereka menyebut tengah memeriksa pasukan yang dikerahkan untuk acara tersebut.
Kekhawatiran adanya "serangan dari dalam" telah mendorong mereka untuk mengerahkan 25.000 pasukan Garda Nasional. Personel Garda Nasional ditugaskan di luar Gedung Capitol (Parlemen AS).
Sekretaris Angkatan Darat AS, Ryan McCarthy, seperti dikutip The Associated Press bahwa pejabat telah diperingatkan dan diarahkan untuk mengawasi setiap masalah dalam barisan mereka. Namun, belum ditemukan bukti ancaman tersebut.****