5 Tahun Berlalu, Nasib Pilu Penyitas Bom Thamrin, 'Dendam Juga untuk Apa, Enggak Ada Manfaatnya'
"Kalau memaafkan, dari awal saya sudah maafkan. Sebuah dendam juga untuk apa, enggak ada manfaatnya.
Agus berhasil selamat dari teror keji itu.
Namun kehidupannya tak lagi sama.
Berdampak jangka panjang Pascaledakan bom itu, Agus didiagnosis mengalami cedera di kepala dan gendang telinga.
Ia menjalani perawatan selama satu bulan di rumah sakit, lalu lanjut istirahat di rumah selama dua bulan.
Namun setelah kembali beraktivitas, kondisi fisik Agus tak lagi sama seperti sebelumnya.
Ia harus menggunakan alat bantu dengar.
Ia juga tak lagi bisa berada di tempat yang berisik karena itu akan mengganggu kondisi gendang telinganya.
Agus juga kerap jatuh pingsan saat melakukan aktivitas berat.
Setelah jatuh pingsan baru-baru ini, ia baru mengetahui adanya dampak lain ledakan bom itu bagi kondisi fisiknya.
"November 2020 kemarin di CT Scan, baru ketauan dokter ada pembekuan pembuluh darah di otak kanan," katanya.
Hilang Pekerjaan
Agus kehilangan pekerjaan karena kondisi fisiknya tak lagi memungkinkan untuk bekerja di restoran di kawasan Jakarta Pusat.
Agus mengatakan, setelah selesai perawatan, awalnya ia kembali bekerja di restoran itu.
Namun, ia beberapa kali jatuh pingsan saat bekerja karena kondisi fisiknya yang sudah melemah.
Selain itu, Agus juga tak tahan dengan suara musik kencang di tempat kerjanya.