Sikap Syekh Ali Jaber Kala Ditanya Penyakitnya, Hasan Ungkap Gelagat di Rumah Padahal Batuk Keras

Hasan rupanya sempat menyaksikan sendiri perjuangan Syekh Ali Jaber melawan penyakitnya.

Editor: Fadhila Rahma
Kolase Tribunstyle.com, YouTube SUARANTBcom, IST
Putra sulung Syekh Ali Jaber 

SRIPOKU.COM - Sikap Syekh Ali Jaber kala ditanya penyakitnya, sang ulama itu rupanya berkata lain, sang putra Hasan pun mengungkap gelagat ayahnya itu.

Putra sulung Syekh Ali Jaber, Hasan baru-baru ini mengungkapkan cerita tentang mendiang ayahnya.

Mendengar kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Hasan mengaku tak menangis sekalipun.

Mengenai hal tersebut, Hasan pun membeberkan alasannya tak menangis saat Syekh Ali Jaber wafat.

Tak cuma itu, Hasan juga mengurai cerita saat Syekh Ali Jaber sakit sebelum meninggal dunia.

Hasan rupanya sempat menyaksikan sendiri perjuangan Syekh Ali Jaber melawan penyakitnya.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber tutup usia pada pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.38 WIB di usia 44 tahun di RS Yasri.

Ia sempat dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Raffi Ahmad Beberapa Kali Teleponan Sama Mantan di Depan Nagita Slavina, Gigi Bahkan Sering Buka DM

Baca juga: Viral Video Aneh Penampakan Awan di Bandara Yogyakarta, Bergulung di Langit Mirip Gelombang Hitam

Baca juga: Lihat Wajah Syekh Ali Jaber Sebelum Dimandikan Tangis Irfan Hakim Pecah: Putih, Senyumannya Khas!

Syekh Ali Jaber meninggal dunia hari ini, Kamis (14/1/2021)
Syekh Ali Jaber meninggal dunia Kamis (14/1/2021) (IST)

Namun, Ustaz Yusuf Mansur menyebutkan Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19 sebelum meninggal dunia.

 

Jenazah Syekh Ali Jaber telah dimakamkan di Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang.

Mengantar sang Ayah hingga ke tempat peristirahatan terakhir, Hasan tampak tegar.

Putra sulung Syekh Ali Jaber itu bahkan tak memperlihatkan raut kesedihan.

Diakui Hasan, dirinya tidak menangis sekalipun kala mendengar kabar sang ayah berpulang.

Hal itu lantaran Hasan yakin bahwa Syekh Ali Jaber telah ditempatkan di sisi Allah di tempat yang terbaik.

"Alhamdulillah enggak (menangis). Saya bangga karena saya percaya dia (Syekh Ali Jaber) ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik. Insya Allah. Diangkat derajatnya, Insya Allah," kata Hasan dikutip TribunnewsBogor.com dari kanal KH Infotainment, Sabtu (16/1/2021).

Syekh Ali Jaber menghadiri konfrensi pers Wahdah Islamiah di Restoran Pulau Dua, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). Berikut sosok Syekh Ali Jaber, ulama asal Madinah yang berdakwah di Indonesia dan kini telah menjadi WNI.
Syekh Ali Jaber menghadiri konfrensi pers Wahdah Islamiah di Restoran Pulau Dua, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). Berikut sosok Syekh Ali Jaber, ulama asal Madinah yang berdakwah di Indonesia dan kini telah menjadi WNI. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Berbekal keyakinan itu, Hasan pun mengaku bangga pada sosok Syekh Ali Jaber.

Meski telah ditinggal Syekh Ali Jaber, Hasan percaya bahwa sang ayah telah melakukan banyak hal baik selama hidupnya.

"Bangga (pada Syekh Ali Jaber). Makanya saya ditinggal pun tetap bangga. Karena saya tahu, beliau tuh selama hidupnya Insya Allah berbuat yang baik," ujar Hasan.

Bercerita lebih lanjut, Hasan pun mengurai perihal sosok Syekh Ali Jaber.

Diakui Hasan, Syekh Ali Jaber adalah sosok yang jarang mencurahkan isi hatinya pada keluarga.

Karenanya ketika sakit, Syekh Ali Jaber enggan bercerita banyak.

Alih-alih mengeluh, Syekh Ali Jaber justru memilih tak mengurai rasa sakitnya kepada keluarga.

"Dia sebenarnya jarang cerita. Enggak mau dia (diketahui keluarga bahwa sedang) sakit. Dia maunya diketahuinya lagi senang, mau ajak kita senang"

"Paling cuma bilang 'mau istirahat'. Enggak pernah mau ngomong kalau sakit," imbuh Hasan.

Alhasan Ali Jaber, anak pertama Syekh Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Mataram, NTB, Kamis (14/1/2021).(KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM)
Alhasan Ali Jaber, anak pertama Syekh Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Mataram, NTB, Kamis (14/1/2021).(KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM) (KOMPAS.COM)

Padahal diakui Hasan, ia menyaksikan sendiri momen kala Syekh Ali Jaber tampak kesakitan.

Yakni ketika Syekh Ali Jaber batuk dengan suara keras di rumahnya.

Ditanya lebih lanjut soal batuknya, Syekh Ali Jaber justru memilih tak banyak bercerita.

"Padahal saya dengar sendiri, di rumah itu batuknya lumayan keras. Cuma setiap ditanya, enggak ngomong apa-apa. Cuma (bilang) capek aja," pungkas Hasan.

Mengenai batuk dan gejala Covid-19 lainnya, Hasan tampak bersyukur.

Sebab sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber telah dinyatakan negatif Covid-19.

"Beliau selalu jaga jarak, pakai masker. Cuma ya kita enggak tahu dari mana kan. Barang enggak kelihatan juga. Sudah takdirnya begitu. Tapi Alhamdulillah sebelum meninggal sudah negatif," ungkap Hasan.

Pesan Syekh Ali Jaber ke Anak-anaknya

Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat memberikan pesan kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga shalat.

"Jaga shalat sama jaga mama, yang penting shalat," kata Alhasan Ali Jaber, anak Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, (14/1/2021).

Alhasan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Nadia Salim.

Alhasan menceritakan, semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak meninggalkan shalat.

Sebelum Meninggal Alhasan mengatakan, keluarga di Lombok mendengar kabar duka pukul 09.30 WITA.

Semasa hidupnya Syekh Ali Jaber sempat berpesan, jika dirinya meninggal, Ia ingin dimakamkan di Lombok.

Terkait hal ini, Alhasan mengatakan semua keluarga masih menunggu kabar dari Jakarta.

"Ya, kita usahain nanti diurus dulu belum ada kabar. Orang lagi repot semua di sana lagi ngurus semua. Kalau memang bisa dan tidak ada kendala apa-apa kita makamkan di sini (Lombok)," kata Alhasan.

Alhasan mengatakan kontak terakhir dengan ayahnya sebelum masuk ke ICU. 

Pantauan Kompas.com, beberapa kerabat dan pelayat tampak berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.  

Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Tangerang

Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, jenazah Syekh Ali Jaber akan dimakamkan di kompleks Pesantren Daarul Qur'an, Ketapang, Kota Tangerang.

"Insha Allah kita mengantar Syekh Ali Jaber ke rumah duka dan pemakaman di Pesantren Daarul Qur'an, Ketapang," kata Yusuf dilansir dari tayangan video Kompas TV, Kamis (14/1/2021).

Yusuf mengimbau warga tak menyambangi rumah duka almarhum Syekh Ali Jaber maupun lokasi pemakaman guna menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

"Tapi mohon saya sekalian mengimbau tidak usah ke rumah duka, tidak usah ke pemakaman," ujar Yusuf.

(TribunnewsBogor.com/khairunnisa)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Tak Menangis saat Syekh Ali Jaber Wafat, Sang Putra Kenang Jawaban Ayah Tiap Ditanya Penyakitnya

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved