Ustadz “Proyek Jembatan Syurga-Neraka” Dasad Latif Nyaris Korban Gempa Majene, Ikuti Ceritanya
Ketika musibah terjadi di suatu tempat, tak satupun yang bisa memprediksi apakah bakal terkena atau tidak.
SRIPOKU.COM—Ketika musibah terjadi di suatu tempat, tak satupun yang bisa memprediksi apakah bakal terkena atau tidak.
Sebab, hanya Allah yang maha menentukan siapa yang bakal diberi peringatan atau tidak.
Kalau Allah menghendaki seseorang selamat dari musibah, maka Allah akan melindunginya.
Ilustrasi kisah inilah hampir menimpa Ustadz kondang yang terkenal dengan guyonan dakwahnya “Proyek Jembatan antara Syurga-Neraka” Dasat Latif yang selamat saat gempa 6,2 SR di Mamuju yang meruntuhkan hotel dan bangunan pada hari Jumat (15/1/2021).
Gempa bumi 6,2 SR yang mengguncang Majene, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/2/2021) dini hari, seperti ditayangkan WARTAKOTALIVE.COM, menyebabkan sejumlah bangunan di Mamuju, ambruk.
Majene dan Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat, adalah dua kabupaten yang bertetangga.
Bangunan ambruk, antara lain Kantor Gubernur Sulbar dan Hotel Matos atau Maleo Town Square.
Di kantor gubernur, 2 petugas jaga bernama bernama Isra dan Rahman dilaporkan tertimpa reruntuhan.
Sementara di Hotel Matos, belum diketahui jumlah korban.
Dai kondang, Ustadz Dasad Latif nyaris jadi korban gempa di Mamuju.
Rencananya, dosen Unhas jurusan FISIP atau Universitas Hasanuddin itu akan menginap di Hotel Matos.
"Rencananya saya tadi mlam nginap di Hotel Maleo," demikian ditulis Ustadz Dasad Latif di grup WhatsApp Geng Makassar, saat berbagi kabar tentang kondisi dirinya di Mamuju, Jumat pagi.
Namun, sekitar 20 menit sebelum tiba di hotel, di Jl Yos Sudarso, Mamuju, gempa 6,2 SR yang berpusat di Majene mengguncang Sulawesi Barat dan menyebabkan bangunan hotel ambruk.
"Gempa dini hari tadi saya masih dijalan skitr 20 mnit lagi tiba dihotel ... subhanallah, ada saja kuasa Allah dlm melindungi saya dan tim," tulis Ustadz Dasad Latif.
Ustadz Dasad Latif terlambat tiba di Mamuju karena sempat mampir di rumah orangtuanya di Bungi, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.