Wong Kito
Pusing karena Crafter dan MuA Sepi, Ibu 2 Anak Ini Bikin Pempek Jumputan, Diburu Hingga Kalimantan
Ulfa mengatakan, pempek jumputan yang produksi tidak menggunakan pewarna buatan atau membeli bahan pewarna yang sudah jadi.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
Jika biasanya pempek berisi telur dan parutan pepaya (pistel), maka Pempek Jumputan kreasi Ulfa juga memiliki varian isi lainnya. Diantaranya ada yang isi suiran ayam dan keju.
Ulfa yang sebelumnya merupakan pengusahan craft dan make up pengantin ini, mengembangkan usahanya di bidang kuliner sebagai pendapatan tambahan di masa pandemi covid-19 ini.
Baca juga: Bersihkan BAB Pakai Uang, Pria Ini Ternyata Playboy Tajir di Zaman Jakarta Tempo Dulu, Ini Sosoknya!
"Karena dimasa pandemi untuk usah craft mahan dan make up pengantin mengalami penurunan pesat. Maka dari itu saya memutar otak untuk mendapat pemasukan lainnya," ujar Ulfa.
Selama 1 bulan berjalan menurutnya, setiap hari setidaknya 20 kilo adonan pempek jumputan bisa terjual.
Tidak hanya di dalam kota, peminat pempek pelangi juga berasal dari luar Kota, diantaranya Jakarta, Banjarmasin, hingga Kalimantan.
Untuk harga pun bervariasi, untuk pempek jumputan lenjer dijual 30 ribu per lenjer, dan 3500 rupiah untuk pempek jumputan kecilnya.
Ulfa berharap agar usaha yang baru saja ia rintis satu bulan terakhir ini dapat terus berkembang, dan banyak menarik minat pembelinya.
"Semoga dengan adanya pempek jumputan ini, masyarakat tidak menjadi bosan dengan tampilan pempek yang itu-itu saja. Serta dapat memberikan varian pilihan bagi pecinta kuliner khas kota Palembang ini," tutup Ulfa.