Wong Kito

Pusing karena Crafter dan MuA Sepi, Ibu 2 Anak Ini Bikin Pempek Jumputan, Diburu Hingga Kalimantan

Ulfa mengatakan, pempek jumputan yang produksi tidak menggunakan pewarna buatan atau membeli bahan pewarna yang sudah jadi.

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
sripoku.com/chairul nisyah
Ulfa memperlihatkan pempek jumputan hasil kreasinya. 

Laporan Wartawan Sripoku.con, Chairul Nisyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Merasa usaha crafter dan profesi sebagai make-up artist (MuA) terdampak negatif dari adanya pandemi Covid-19 membuat Faila Ulfa Hayati beralih ke usaha kuliner.

Memilih pempek sebagai penganan yang ia jual tentunya membuat perempuan bersapaan Ulfa ini harus menonjolkan sisi yang berbeda.

Maklum, pempek merupakan kuliner yang sudah begitu banyak dijual orang lantaran penikmat makanan khas Palembang ini begitu banyak.

Baca juga: Bertema Adat, Terkuak Rencana Pernikahan Ayu Ting Ting dengan Adit, Pihak WO: Tinggal Hitungan Hari

Setelah mencari berbagai ide, ia akhirnya menciptakan kreasi pempek yang selanjutnya diberi nama pempek jumputan.

Jumputan sendiri masih bagian dari salah satu budaya khas Palembang, tetapi lebih ke arah busana tradisional atau motif tradisional.

Layaknya jumputan pada kain atau busana, Ulfa menyulap pempek menjadi penuh warna, tidak monoton putih atau hitam.

Meski demikian, cita rasanya tetap sama seperti pempek pada umumnya.

Dikatakan Ulfa Jumat (15/1/2021), pempek jumputan yang produksi tidak menggunakan pewarna buatan atau membeli bahan pewarna yang sudah jadi.

Ibu dua anak ini menggunakan buah dan sayur yang sudah dihaluskan menggunakan blender.

"Selain menghasilkan warna yang bagus, juga aman unuk dikonsumsi baik orang dewasa maupun anak-anak," kata warga Kecamatan Jakabaring, Palembang ini.

Untuk pembuatannya sendiri, Ulfa mengatakan, sedikit ada perbedaan dari pembuatan pempek biasanya.

Baca juga: Suara Tembakan Menggelegar di Terminal Petanang Lubuklinggau, Polisi Buru Seorang Pelaku Pembunuhan

Pempek jumputan dibuat dengan cara dijumput sedikit demi sedikit, agar mendapat perpaduan warna yang cantik seperti layaknya kain jumputan.

"Adonan pempek akan di bagi menjadi 3 bagian, setiap bagian diberi warna yang berbeda, lalu dijadikan satu sehingga terbentuklah pempek jumputan," jelas singkat Ulfa.

Tidak berhenti disitu saja, keunikan pempek jumputan juga muncul dari isi pempek jumputan itu sendiri.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved