Wong Kito
Mengenal Sosok Perempuan di Balik Suara Pemberitahuan Stasiun LRT Palembang, Alumni SMA Bina Warga 2
Salah satu announcer yang bertugas di stasiun LRT Jakabaring Palembang, yakni Nurdinia Mentari atau akrab disapa Tari.
Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Reyhan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagian masyarakat mungkin banyak yang belum mengetahui suara yang sering keluar di stasiun Lintas Rel Terpadu (LRT) maupun saat berada di dalam gerbong kereta.
Suara yang sering keluar saat perhentian penumpang maupun penjemputan penumpang di stasiun LRT terkadang membuat pertanyaan bagi penumpang, apakah suara tersebut merupakan suara hasil rekaman ataupun suara asli yang dibawakan oleh seorang pengisi suara atau announcer.
Ternyata suara yang biasa dibawakan oleh perempuan tersebut merupakan pengisi suara asli yang langsung dibawakan oleh seorang perempuan.
Baca juga: Tenaga Kesehatan di RS Pusri Masih Ada yang Belum Terima Notifikasi Vaksinasi Covid-19
Salah satu announcer yang bertugas di stasiun LRT Jakabaring Palembang, yakni Nurdinia Mentari atau akrab disapa Tari.
Tari merupakan salah satu sosok di balik pengumuman di stasiun LRT yang sering didengar penumpang.
Tari bekerja sebagai announcer stasiun LRT Palembang sejak bulan September 2018, atau tak lama usai gelaran Asian Games Jakarta-Palembang.
Dikatakan Tari saat diwawancarai Jumat (15/10/2021), awalnya dirinya mendapatkan informasi mengenai lowongan kerja di LRT Palembang dari tetangganya waktu LRT baru saja beroperasi.
Saat memasukan lamaran pekerjaan itu, Tari tidak menyangka dirinya bisa masuk dan terpilih bekerja sebagai announcer LRT Palembang.
Baca juga: Ulah Kembaran Raffi Ahmad Saat Belanja, Nagita Langsung Tanyakan Jumlah Uang Dimas Ahmad
"Waktu itu masukkan lamaran sewaktu kantornya masih di Kertapati, mengikuti tiga kali tes hingga terakhir itu interview user dari ratusan orang disaring lagi.
Tidak menyangka dipanggil lagi, waktu itu sudah menunggu dan tidak ada kabar.
Sudah hampir tidak yakin bakal diterima karena sudah lama, tidak tahunya dipanggil lagi setelah tiga bulan dari masukan lamaran itu," kata perempuan lulusan SMA Bina Warga 2 ini, Jumat (15/1/2021).
Sebelumnya tidak ada pengalaman apapun di bidang public speaking.
Namun, dikarenakan keyakinan, dirinya langsung memasukkan lamaran di LRT tersebut.
Sebelum bekerja sebagai announcer, Tari sempat bekerja sebagai admin dan menjadi sales counter.
Baca juga: Ulah Kembaran Raffi Ahmad Saat Belanja, Nagita Langsung Tanyakan Jumlah Uang Dimas Ahmad
Saat mengikuti tes, beberapa tes diikuti oleh perempuan yang menyempatkan waktunya untuk berbagi cerita di sela pekerjaannya ini.
Seperti tes siaran, hingga kemampuan bahasa yang dimiliki oleh kandidat.
"Pengalaman sebagai MC atau terkait public speaking belum ada, semenjak bergabung di sini baru belajar dasarnya.
Pihak LRT juga sering melakukan pembinaan. Waktu masukkan lamaran itu taunya hanya frontliner aja, ketika masuk baru diberi tahu posisi pekerjaan sebagai announcer," ungkap perempuan kelahiran 1 Januari 1997 ini.
Tentunya dikarenakan belum terlalu banyak pengalaman, awalnya Tari merasa gugup saat mengisi suara pemberitahuan datangnya LRT.
"Karena tidak pernah public speaking, intonasi juga masih kurang masih tahap belajar ada takut-takutnya.
Tapi karena terus belajar akhirnya bisa karena sudah dapat feel dari pekerjaan itu, pokoknya lakukan senyaman mungkin," kata Tari.
Baca juga: Ayah Gerebek Pria yang Sudah Lari Anak Perempuannya ke Penginapan, Pelaku: Kami Sama-sama Mau
Awalnya, perempuan yang tinggal di kawasan Jakabaring ini tidak pernah menyangka akan bertugas di balik layar sebagai announcer.
Namun, saat gelaran Asian Games, ketika dirinya manaiki LRT dan mendengar suara perempuan yang keluar dari gerbong kereta tersebut, sempat terpikir mau bekerja di tempat tersebut.
"Tidak sampai terpikir, tapi waktu Asian Games digelar inginlah bekerja di sini. Tidak tahunya kesampaian bekerja disini," ungkap perempuan 24 tahun ini.
Selama bekerja sebagai announcer, Tari sempat diberi kabar kepada petugas bahwa ada penumpang yang bertanya asal muasal dari suara perempuan yang keluar dari gerbong lrt tersebut.
Setiap harinya, Tari selalu melakukan penyiaran setiap tiga menit sekali saat LRT datang maupun pergi.
Baca juga: BOCAH Ini Kakinya Pernah Dicium Syekh Ali Jaber, Lebih Hebat dari Saya, Seperti Quran Berjalan
"Sejauh ini bekerja disini enjoy sih, tidak ada beban apapun yang dirasakan," ungkap pemilik akun instagram @tarinurdinia.
Dirinya pun mengajak masyarakat terutama kaum milenial untuk naik LRT, selain mengurangi kemacetan juga untuk dapat melihat keindahan Kota Palembang dari ketinggian.
"Bagi kaum milenial #payonaiklrt selain bisa melihat keindahan kota palembang dari atas kamu juga bisa terbebas dari macet dengan jadwal keberangkatan yang sudah pasti," kata Tari.