'Senyum dan Bersinar, Allahuakbar' Yusuf Mansur Lihat Wajah Syekh Ali Jaber, Semoga Khusnul Khotimah
Sang adik menggotong jenazah kakaknya bersama sejumlah pria dari dalam gedung Daqu menuju tempat pemakaman.
Dijaga TNI Polri
Puluhan personel TNI dan Polri mengawasi Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, dalam rangka mengamankan proses pemakaman jenazah Syekh Ali Jaber.
Mereka baris berjarak di depan pintu gerbang pondok pesantren, agar tidak ada warga yang masuk.
Dikhawatirkan, karena banyaknya warga sekitar sekaligus pecinta Syekh Ali dari luar wilayah yang datang, akan membuat kerumunan.
Pihak pesantren sangat menghindari kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat pada pemakaman Syekh Ali.
"Kita koordinasi dengan pemerintah setempat dengan Gugus Tugas Covid-19, juga dengan TNI Polri, karena khawatir, walaupun sebenarnya kami tidak publikasikan, tapi nyampe juga berita itu. Karena mungkin beliau tokoh dan banyak dicintai masyarakat muslim Indonesia," ujar Pimpinan Pesantren Daarul Qur'an, Ahmad Jameel, di lokasi.
Pemakaman Digelar Tertutup
Jameel memastikan pemakaman digelar tertutup dan hanya diperuntukkan bagi keluarga.
"Kami sudah siapkan sedemikian rupa, namun ini yidak kami buka untuk umum," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ratusan warga memadati area pesantren Daarul Qur'an.
Mereka hendak melihat sang mahaguru untuk terakhir kalinya sebelum dikebumikan.
Namun sayang, demi protokol kesehatan, keinginan itu pupus, dan hanya bisa menziarahi usai pemakaman usai.
Warga yang berkerumun pun dibubarkan langsung oleh aparat.
"Jangan berkerumun, bubar. Kita swab secara acak ya yang berkerumun," ujar aparag melalui pengeras suara.
Syekh Ali Jaber wafat diusia 44 tahun karena penyakit paru-paru, di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, pukul 08.30 WIB, Kamis (14/1/2021).