Jembatan Musi VI Palembang Berubah bak Pasar Malam Bahkan Ada Odong-odong, Warga: Mana Petugasnya

"Musi VI tak ubahnya pasar malam, ada jual makanan sampai odong-odong. Bahkan tak hanya malam pagi juga.  Para petugasnya ini dimana,"

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
sripoku.com/odi
Pemandangan di Jembatan Musi VI saat malam dan siang hari. 

Laporan wartawan Sripoku.com,  Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jembatan Musi VI yang baru difungsikan pada  Rabu (6/1/2021) kemarin menarik animo masyarakat Kota Pempek.

Setiap hari ratusan orang terlihat sengaja datang ke sana untuk melihat keindahan ikon baru kota Palembang tersebut. 

Antusiasme masyarakat berkunjung ke sana terjadi khususnya pada malam hari.

Kerlap-kerlip lampu dan indahnya ornamen Jembatan Musi VI membuat masyarakat rela berbondong-bondong datang ke Musi VI dan memarkir kendaraan secara sembarangan di atas badan jembatan. 

Baca juga: Baru Saja Memulai Rencana Besar, Barang Belanjaan Tiba Duluan, Mila Malah Jadi Korban Sriwijaya Air

Momentum ramainya kerumunan masyarakat yang bersantai ria di atas Jembatan Musi VI membuat para pedagang mengambil momentum tersebut.

Tidak sedikit para pedagang makanan dan minuman sengaja datang dan menggelar lapak di atas kendaraannya. 

Bahkan ada pula pemilik wahana mainan anak, odong-odong nekat memarkirkan kendaraan untuk menarik minat masyarakat.  

Ramainya warga yang stop di atas jembatan disertai banyaknya pedagang makanan dan minuman, membuat jembatan yang memiliki panjang 925 meter tersebut tak ubahnya seperti sebuah pasar malam. 

Baca juga: Nama Pejabat di Sumsel Diajukan Divaksin Pertama Kali, Ketua DPRD Sumsel Menolak: Saya Ada Autoimun

Tak adanya petugas yang berjaga serta melarang masyarakat untuk parkir di atas jembatan, membuat aktivitas tersebut terjadi hampir setiap harinya.

Imbas banyaknya masyarakat yang stop dan memarkirkan kendaraan membuat arus lalu lintas di kawasan itu menjadi macet total. 

"Sejak dibuka, tiap malam Jembatan Musi VI selalu ramai dan macet karena warga parkir kendaraan di sepanjang jembatan.

Karena banyak anak-anak jadi sekarang sampai ada jasa Odong-odong," ujar Dedy warga sekitar,  Senin (11/1/2021).

Nata, warga Tangga Buntung lainnya juga mengaku sangat menyayangkan jembatan yang sejatinya digunakan sebagai akses pengurai kemacetan di kota Palembang salah dimanfaatkan oleh Wong Kito.

Baca juga: Terdakwa Korupsi Proyek Pagar Makam Pagaralam, M Toad Divonis 1 Tahun Penjara

Kerumunan masyarakat tersebut bahkan menimbulkan kemacetan baru baik di kawasan Ulu dan Ilir. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved