Warga Sumsel Korban Sriwijaya Air
Ada Dua Warga Sumsel, Ini Daftar Manifest Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh di Kepulauan Seribu
seorang nelayan bubu sempat melihat ledakan api dari peristiwa tersebut, kemudian meminta tolong kepada warga sekitar.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
Mrs. INDAH HALIMAH PUTRI
Miss. NABILA ANJANI
Mrs. MAKRUFATUL YETI SRIANINGSIH
Mr. MULYADI MULYADI
Mrs. KHASANAH KHASANAH
Mrs. ANDI SYIFA KAMILA
Mr. XCU CAPT DIDIK GUNARDI
Mr. XCU FO FADLY SATRIANTO
Ms. XCU FA YUNNI DWI SAPUTRI
Ms. XCU FA ISTI YUDHA PRASTIKA
Ms. XCU FA GRISLEND GLORIA NATALIES
Ms. XCU FA OKE DHURROTUL
Baca juga: Pasutri Dibegal 5 Bandit di Kertapati Palembang, Leher Ditodong Sajam, Rp 2 Juta dan HP Dirampas
Mrs. RAHMANIA EKANANDA
Ms. DINDA AMELIA
Miss. FAZILA AMMARA
Miss. FATHIMA ASHALINA M
Mr. ASY HABUL YAMIN
Mr. FAISAL RAHMAN
Mr. IUSKANDAR
Mrs. NELLY
Mrs. RATIH WINDANIA
Miss. YUMNA FANISYATUZAHRA
Mrs. RAHMAWATI RAHMAWATI
Mstr. ATHAR RIZKI RIAWAN
Mr. IHSAN ADHLAN HAKIM
Mrs. PUTRI WAHYUNI
Mr. MUHAMMAD NUR KHOLIFATUL AMIN
Mrs. AGUS MINARNI
Mrs. SHINTA
Informasi tebaru dan update pesawar Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, bahwa ada dua warga Sumsel Diduga Jadi Korban.
Yakni satu warga dari Lubuk Linggau dan seorang lainnya dari Sungai Pinang yang memang menumpang Sriwijaya Air SJ182 Rute Jakarta-Pontianak
Meski pihak keluarga korban masih belum percaya dan berharap ada keajaiban, tetapi mereka sudah hilang kontak. Termasuk satu Keluarga dari Sungai Pinang OI juga sudah kehilangan kontak.
Baca juga: Pembunuhan Wanita Muda di Hotel Rio, 2 Teman Korban Hilangkan Barang Bukti, Polisi: Pelaku Tunggal
Terkait dengan 5 warga Sungai Pinang OI yang hilang kontak dan terdaftar dalam manifest Sriwijaya Air tersebut, dijelaskan oleh Kepala Sungai Pinang, Herman Sawiran bahwa mereka tercatat sebagai warga RT Dusun IV Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang OI.
Adapun warga yang tercatat dalam manifest yakni, Indah Halimah Puteri. Indah diketahui terbang bersama empat orang anggota keluarga lainnya.
Keempat orang tersebut yakni suami Indah bernama Rizki Wahyudi, putra Indah bernama Arkana Nadhif, mertua Indah bernama Rosi Wahyuni, dan keponakannya bernama Nabila Anjani, dengan tujuan Pontianak.
"Dia (Indah) pergi sekeluarga berlima. Kalau yang tercatat warga Sungai Pinang 2 ya cuma Indah," kata Herman.
Sementara itu kabar duka datang dari Rion Yogatama dari Lubuklinggau, yang kehilangan kontak sejak kawan Sriwijaya Air jatuh di Pulau Laki Kepulauan Seribu.
Vivi, istri Rion, memohon dan minta doa kepada seluruh warga Lubuklinggau agar suaminya Rion masih bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
"Harapan aku semoga selamat semuanya tidak terjadi apa-apalah," ungkapnya sembari mengusap air matanya ketika dibincangi awak media.
Baca juga: Bayi Perempuan Malang Pengidap Down Syndrome ini Dibuang Orangtuanya di Kebun Sawit
Vivi menuturkan, terakhir komunikasi via WhatsApp dengan suaminya sekitar pukul 12.20 WIB.
Saat itu suaminya mengabarkan pesawatnya berangkat pukul 13.00 WIB.
Kemudian sekira pukul 15.00 WIB Vivi kembali mengirim pesan namun hanya ceklis atau centang.
"Aku kirim pesan ceklis kemudian aku telpon tidak bisa, kemudian aku tanya teman yang satu kantor, pesawat yang berangkat dari Jakarta ke Pontianak berapa jam ternyata pejalanan dari Jakarta itu 1,5 jam," ungkapnya.
Setelah itu, ia meminta kepada temanya terkait kabar dari suaminya namun hingga sekarang belum ada kabar.
Berharap Keajaiban
Iia mengungkapkan sebenarnya suaminya terbang ke Jakarta naik Batik Air dan rencananya transit di Jakarta naik Nam Air.
"Kemudian dialihkan naik Sriwijaya Air, seharusnya berangkat pukul 07.00 WIB, jadi karena paginya telat akhirnya diganti pukul 13.00 WIB," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pihak keluarga sudah ada yang di bandara menunggu informasi lebih lanjut, rencananya ia akan menyusul ke Jakarta.
"Rencananya ada tapi sekarang sudah ada perwakilan di Jakarta," ungkapnya.
Hariatun Insiah (58), bibi korban, membenarkan bila keponakannya menjadi korban pesawat jatuh Sriwijaya Air di kepulauan Seribu.
"Dapat kabar tadi sore sekira pukul 16.00 atau sehabis ashar, kemudian anak saya bilang buk tolong bibik, Ryon naik pesawat jatuh," ungkapnya pada wartawan, Sabtu (9/1/2021).
Setelah mendapat kabar itu, anaknya yang lain langsung menimpal pembicaraan dengan mengatakan kalau informasi pesawat jatuh sudah sejak tadi sebelum salat ashar.
"Setelah dapat informasi itu kita bersama-sama melihat manifes penumpang. Kemudian kita lihat ternyata benar nama Rion itu ada," ujarnya.
Kemudian setelah itu anak Husnaini menghubungi teman Ryon Pol Airud yang bertugas di Jakarta dan mengirimkan foto-foto dan data diri Rion.
"Kawannya minta tolong dikirim foto dan data dirinya, sekarang sudah dikirim kita masih menunggu karena sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut," ungkapnya.
Ia menceritakan Rion pergi ke Pontianak karena ada panggilan kerja, selama ini Ryon bekerja sebagai teknisi jaringan seluler, sudah satu bulan kontraknya habis dan pulang ke Lubuklinggau.
"Selama ini tinggalnya di Jakarta bersama anak dan istrinya, istrinya orang jawa, kalau Rion ini bekerjanya pindah -pindah kadang di Palembang, Kalimantan pernah juga di Aceh," terangnya.