Studi Awal Vaksin Pfizer-BioNTech: Efektif Lawan 15 Mutasi Virus Corona, Termasuk di Afrika Selatan
Ilmuwan menilai vaksin Covid Pfizer dan BioNTech tampak bekerja melawan mutasi kunci dalam varian baru Virus Corona.
SRIPOKU.COM - Belum hilang wabah Virus Corona, dunia kembali dibikin cemas setelah para peneliti menyebut sejumlah mutasi virus tersebut bermunculan.
Tak hanya itu, dibanduing Sars-Cov-2, virus yang menyebabkan Covid-19, mutasi dari Virus Corona terbaru ini lebih cepat menular.
Diketahui, mutasi-mutasi virus itu muncul di akhir 2020 dan ditemukan di Inggris di Afrika Selatan.
Suatu hal yang dicemaskan peneliti vaksin yang dibuat untuk Virus Corona tidak ampuh melawan mutasi-mutasi virus yang baru.
Baca juga: MENDAHULUI BPOM, Komisi Fatwa MUI Nyatakan Vaksin Sinovac China Halal dan Suci
Akan tetapi, secercah kabar baik baru saja disampaikan ilmuwan yang meneliti vaksin Pfizer dan BioNTech.
Dilansir dari Reuters, Jumat (8/1/2021) sebuah studi laboratorium yang dilakukan pengembang obat di Amerika Serikat, memberikan kabar baik yang menunjukkan bahwa vaksin Covid Pfizer dan BioNTech tampak bekerja melawan mutasi kunci dalam varian baru Virus Corona.
Studi yang belum ditinjau sejawat oleh Pfizer dan ilmuwan dari University of Texas Medical Branch ini menunjukkan bahwa vaksin corona tersebut efektif dalam menetralkan virus dengan mutasi yang disebut N501Y pada protein spike virus SARS-CoV-2.
Phil Dormitzer, ilmuwan vaksin virus Pfizer mengatakan bahwa mutasi ini lah yang bertanggung jawab atas penularan yang lebih besar.
Sehingga memberikan kekhawatiran bahwa virus dapat lolos dari netralisasi antibodi yang dikembangkan vaksin saat imunisasi dilalukan.
Studi pengujian vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dilakukan pada sampel darah yang diambil dari orang yang diberi vaksin.
Baca juga: BABAK Baru Kematian Laskar FPI, Komnas HAM Pastikan Ada Pelanggaran HAM
Penemuan ini masih terbatas, sebab tidak melihat rangkaian lengkap mutasi virus yang ditemukan pada varian baru dari virus SARS-CoV-2 yang menyebar dengan cepat.
Kendati demikian, Dormitzer mengatakan bahwa hasil studi ini menggembirakan, yang menunjukkan bahwa vaksin yang siap digunakan ternyata efektif melawan mutasi virus Covid-19 jenis baru, serta 15 mutasi lain.
"Jadi kami sekarang telah menguji pada 16 mutasi yang berbeda, dan tidak satu pun dari mutasi-mutasi tersebut yang memiliki pengaruh yang signifikan. Itu kabar baiknya, (tapi) tidak berarti bahwa yang ke-17 tidak," jelas Dormitzer.
Selain itu, Dormitzer juga mencatat mutasi lain yang ditemukan pada varian virus baru yang ditemukan di Afrika Selatan, yakni E484K, yang juga sama mengkhawatirkannya dengan mutasi virus yang ditemukan di Inggris.
Munculnya varian-varian baru Covid-19 ini telah membuat ilmuwan khawatir apabila vaksin tidak dapat melindungi masyarakat dari varian baru virus, terutama yang ditemukan di Afrika Selatan.
Baca juga: Harga Karet di OKU Sentuh Rp 10 Ribu, Petani Kini Semangat: Hujan & Jalan Becek Kami Paksa Nyadap