Wanita Muda Tewas di Hotel

Ponsel Sudah Direstart, Tamu Terakhir Wanita Muda Saat Order di Michat tak Terlacak, TKP Rusak

Tak hanya itu saja, ponsel Angga yang digunakan Wahyu untuk mencari tamu bagi korban ternyata sudah di restart ulang.

Editor: Yandi Triansyah
Kolase Sripoku.com / tangkapan layar
Seorang wanita muda ditemukan tewas di kamar hotel, Rabu (6/1/2021) dini hari. 

SRIPOKU.COM - Kematian Yuliana MS (25), masih diselimuti misteri.

Janda dua anak ini ditemukan tidak bernyawa di Hotel Rio Kelurahaan 9 Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (5/1/2021) malam.

Dua teman pria korban lah yang pertama kali mengetahui, Yulia sudah tewas.

Dua orang tersebut yakni Wahyu dan Angga.

Kedua orang ini pula melaporkan kejadian itu ke petugas hotel.

Lalu petugas hotel menghubungi pihak kepolisian.

Namun saat polisi tiba di lokasi.

Tangan korban saat ditemukan meninggal terikat, sudah dilepas oleh kedua rekan Yulia.

Tidak hanya itu saja kejanggalan kematian warga
Jalan Faqih Usman Kertapati Palembang ini.

Berikut Sripoku.com rangkum.

1. Berpapasan dengan Pegawai

Seorang perempuan muda, Yuliana MS (25) ditemukan tewas dibunuh di kamar 625 Hotel Rio di Kelurahan 9 Ilir Palembang, Selasa (5/1) sekitar pukul 22.42 WIB.

Pelakunya diduga merupakan tamu terakhir yang bertemu dengannya.

Si tamu tersebut sempat berpapasan dengan pegawai hotel di lorong kamar sebelum Yuliana ditemukan tewas, sekira pukul 21.00 WIB.

Korban juga sempat minta kepada pegawai hotel tersebut dibelikan nasi.

Diduga, lelaki itu baru keluar dari kamar korban Yuliana.

Setelah itulah, korban Yuliana ditemukan sudah tewas tak bernyawa.

Ibu dua anak ini, sudah memesan kamar hotel pada Minggu (3/1/2021).

Namun, korban baru masuk ke kamar hotel Selasa, (5/1/2021) sekira pukul 20.45 WIB, bersama seorang lelaki.

2. Tali Terikat Dilepas

Berdasarkan informasi yang diperoleh, tangan Yuliana saat ditemukan tewas dalam kondisi terikat.

Namun, saat polisi tiba di kamar hotel ternyata ikatan tangan korban sudah dilepaskan.

Ikatan tangan tersebut dilepaskan oleh teman korban yakni Angga dan Wahyu.

Dari keterangan Wahyu dan Angga, mereka berdua yang merupakan teman korban bertugas mencarikan tamu untuk korban.

Saat kejadian, tamu yang datang ke hotel berasal dari Angga melalui aplikasi MiChat.

Sebelum kejadian, pada saat datang dan masuk ke kamar dan bertemu Yuliana, Angga dan Wahyu sempat keluar hotel untuk membeli nasi.

Usai mereka membeli nasi kembali ke lobi hotel. Namun Wahyu dan Angga curiga karena Yuliana bersama tamunya terlalu lama.

Akhirnya Angga memutuskan untuk mendatangi kamar korban. Sesampainya di kamar korban, Angga melihat kamar korban tidak terkunci dan pintu sedikit terbuka.

Saat masuk, melihat korban sudah tidak bernyawa dengan mengalami luka di bagian wajah dan tangan terikat. Sedangkan, tamu yang sempat bersama korban sudah tidak berada lagi di dalam kamar.

Mengetahui hal tersebut, Angga memanggil pegawai hotel untuk memberi tahu bila teman mereka sudah tewas.

Pihak hotel akhirnya menelepon kepolisian.

3. TKP Rusak

Ternyata, sebelum pihak kepolisian tiba di lokasi, ikatan di tangan korban sudah dilepaskan.

Hal ini juga, menjadi pertanyaan pihak kepolisian. Sebagian lokasi kejadian, sepertinya juga sudah dirusak kedua teman korban.

Termasuk membuka ikatan di tangan korban. Inilah yang menjadi misteri, kenapa sampai membuat lokasi kejadian ada yang rusak dan juga ikatan tangan korban juga dibuka.

4. Ponsel Direstart

Tak hanya itu saja, ponsel Angga yang digunakan Wahyu untuk mencari tamu bagi korban ternyata sudah di restart ulang.

Sehingga, tidak diketahui tamu yang terakhir bersama korban.

Angga dan Wahyu, dari sumber yang dapat dipercaya, sudah lama kenal dengan korban.
Keduanya inilah yang bertugas mencarikan tamu untuk korban.

Tarif yang dipasang kisaran Rp 400 ribu hingga Rp 700 ribu untuk sekali kencan. Dari tarif itu, Angga dan Wahyu mendapatkan upah bervariasi. Korban biasa memberi keduanya kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu untuk satu tamu.

5. Perhiasan tak Hilang

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana menuturkan, Yuliana diduga menjadi korban pembunuhan.

Dari hasil lokasi kejadian dan dilakukan olah tempat kejadian, ponsel korban hilang. Sedangkan barang lain milik korban termasuk perhiasan tidak hilang.

"Ada dua teman korban dan dua-duanya laki-laki. Saat ini masih dimintai keterangan di Polrestabes Palembang. Saat kejadian, teman korban yang menemukan dan mengabarkan kepada pegawai hotel," ujar Edi Rahmat.

Ketika disinggung mengenai korban minta dibelikan nasi kepada pegawai hotel, juga dibenarkan Edi. Saat pegawai hotel hendak mengantarkan nasi goreng ke kamar korban, pegawai hotel sempat berpapasan dengan seorang lelaki di lorong kamar.

"Dari keterangan saksi yakni pegawai hotel, satu cowok yang berpapasan dengan pegawai hotel saat akan mengantarkan nasi. Itu sekitar pukul 21.00," ujarnya.

Untuk kasus ini sendiri, menurut Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana masih dalam penyelidikan.

Dua teman korban juga dimintai keterangan, termasuk pegawai hotel. Ditubuh korban, ditemukan bekas luka di bagian leher. Di mulut korban, juga ditemukan bercak darah.

6. Kehabisan Oksigen

Setelah dilakukan visum luar, pada jasad Yuliana banyak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hal ini diungkapkan Dokter Forensik RS Polri M Hasan Palembang, dr Indra Nasution saat diwawancarai usai dilakukan visum luar di tubuh korban.

"Jadi dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan dengan melakukan visum dibagian luar tubuh korban, terdapat sejumlah luka di tubuh korban," kata dr Indra.

Menurut dr Indra, luka yang terdapat disejumlah tubuh korban merupakan luka yang disebabkan oleh benda tumpul.

"Sejumlah luka yang terdapat ditubuh korban yakni di bagian muka, tangan, kaki dan leher korban akibat terkena benda tumpul. Benda tajam tidak ada, di tubuh korban juga tidak ditemukan adanya bercak darah," lanjutnya.

Sementara itu dugaan meninggalnya korban yakni karena korban sempat dibekap oleh pelaku sebelum akhirnya meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.

"Luka yang menyebabkan korban meninggal ya kalau mulut kita di bekap ya oksigennya akan habis, ya meninggalnya ini kemungkinan kehabisan oksigen. Korban ini meninggalnya lama, tidak langsung meninggal," kata dr Indra.

Usai dilakukan visum dibagian luar tubuhnya, korban langsung dibawa keluarga untuk disemayamkan dirumah duka sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman keluarga tepatnya di TPU Sungai Goren, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU 1 Palembang.

Baca juga: Ponsel Sudah Direstart, Tamu Terakhir Wanita Muda Saat Order di Michat tak Terlacak, TKP Rusak

Baca juga: Perhiasan Tidak Hilang, Kenapa Pembunuh Cuma Ambil Ponsel Wanita Muda ?, Ini Misteri Kematian Yulia

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved