Pemerintah Larang Kegiatan FPI, Ini Respon Fahri Hamzah, Fadli Zon, NU Hingga Muhammadiyah
Terkait keputusan pemerintah menghentikan kegiatan organisasi massa Front Pembela Islam atau FPI, sejumlah pihak turut angkat bicara.
"Pak Prof @mohmahfudmd yth, seperti bapak,
Hampir semua yang berdiri di samping dan belakang bapak saat mengumumkan Sebuah organisasi massa sebagai organisasi terlarang adalah para doktor dan guru besar.
Sebuah pertanda bahwa keputusan ini adalah karya orang2 pintar. Tapi..," tulis Fahri Hamzah.
"Tapi, Sayang sekali, kalimat bapak di depan para jurnalis adalah “demikianlah keputusan pemerintah, silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab”.
Sayang sekali, orang2 pintar itu tidak membuka ruang diskusi.
Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti," imbuhnya.
Menurut Fahri Hamzah, dialog diskusi adalah jalan bagi masyarakat dengan pemerintah.
"Sayang sekali, gesture orang2 pintar tidak gemar membuka dialog.
Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan.
Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan.
Seharusnya dialog adalah jalan kita," cuit Fahri Hamzah kembali.
Pembunuhan Terhadap Demokrasi
Sementara itu, Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut, keputusan pemerintah itu sebagai praktik otoritarianisme.
Menurutnya, pelarangan FPI tersebut sebagai bentuk pembunuhan demokrasi.
"Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme."
