'Muhammadiyah Tak Gila Jabatan, Seyogya Presiden Tahu Kesejarahan', Din Syamsuddin Puji Abdul Muti
Kesejarahan yang dimaksud Din Syamsuddin adalah kapasitas Abdul Muti dan juga sejarah Muhammadiyah dari sisi keorganisasian.
"Toh, jabatan AM sebagai sekjen PP Muhammadiyah bukanlah jabatan remeh. Sejatinya, jabatan itu sama fungsionalnya dengan jabatan wakil menteri. Kalau akhirnya AM mendapat posisi yang efek dan kuasanya tidak lebih sama dengan wakil menteri, tentu tetap berkhidmat di Muhammadiyah itu lebih tepat," ujarnya.
Keempat, Ray menilai hubungan Muhammadiyah dengan pemerintah agak renggang.
Khususnya terkait dengan penarikan dana Muhammadiyah dari bank syariah BUMN.
"Penunjukan AM untuk menduduki posisi Wamen Kemendikbud mungkin dilihat sebagai upaya menarik lagi Muhammadiyah ke lingkaran istana," ucapnya.
Kelima, Ray mengatakan Muhammadiyah nampaknya memilih menjadi mitra kritis pemerintah.
Peran yang memang sangat dibutuhkan di era kedua Jokowi.
"Peran ini jauh lebih bermanfaat bagi kemaslahatan bangsa dan negara," pungkasnya. (Tribunnews.com/ kompas.com/ Rina Ayu/ chaerul umam/ Dandy Bayu Bramasta)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Abdul Mu'ti Tolak Tawaran Jadi Wakil Menteri, Hubungi Mensesneg Usai Salat Subuh, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/25/detik-detik-abdul-muti-tolak-tawaran-jadi-wakil-menteri-hubungi-mensesneg-usai-salat-subuh?page=4
Editor: Adi Suhendi
Sebagian terbit di Kompas, link:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/24/203600265/abdul-mu-ti-dan-cerita-di-balik-penolakan-jabatan-wamendikbud-?page=all
