Desa Miliarder
Desa Sekapuk Gresik Sukses Jadi Desa Miliarder,Sangat Inspiratif dengan Mobil Dinas Kades Alfard
Kebanyakan desa-desa di Indonesia, lebih banyak mengharapkan kucuran dana pemerintah pusat untuk membangun desanya.
"Konsep wisata Setigi ini out of the box.
Di era sekarang, kita memang dituntut berpikir out of the box untuk percepatan pembangunan perekonomian desa, jangan berpikir linier," ujar Khofifah saat mengunjungi wisata Setigi.
Khofifah berharap, apa yang telah dikembangkan oleh Desa Sekapuk di bawah pimpinan Kepala Desa Abdul Halim ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur, dalam rangka pengembangan ekonomi pedesaan.
"Wisata Setigi ini mulanya bekas tambang, daerah kumuh dan banyak sampah. Sekarang menjadi income bagi masyarakat desa," ucap dia.

Khofifah menginginkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) tersebut tidak segera puas dengan apa yang sudah dilakukan.
"Mudah-mudahan bisa dikembangkan, areanya juga masih sangat luas. Lokasi wisata ini sangat instagramble, dan banyak angle tempat wisata, ada 24 titik spot," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan bantuan kepada empat unit Bumdes dari empat desa berbeda yang berada di Gresik, masing-masing Rp 50.000.000.
Yakni, kepada Desa Sekapuk, Desa Gosari yang juga berada di Kecamatan Ujung Pangkah, Desa Giri di Kecamatan Kebomas, serta Desa Randuboto di Kecamatan Sidayu.

Bantuan yang diserahkan tersebut merupakan bantuan keuangan khusus program pemberdayaan Bumdes, yang memiliki unit usaha desa wisata, dalam rangka penanganan dampak ekonomi pasca pandemi virus corona (Covid-19).
"Kami memang punya gagasan, bagaimana menyelesaikan tiga permasalahan dunia yang ada di sini. Lahan bekas tambang, bekas pembuangan sampah dan mengentas pengangguran warga," tutur Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.
Sebelum diberdayakan sebagai obyek wisata seperti saat ini, lahan wisata Setigi dulunya merupakan tambang batu kapur di desa setempat.
Begitu tambang selesai, area tersebut sempat dijadikan lahan pembuangan sampah oleh warga sekitar pada rentang 2003 hingga 2017.
Namun hal itu mulai berubah, sejak Abdul Halim beserta warga Desa Sekapuk bersepakat untuk menjadikan area tersebut sebagai obyek wisata dan mulai resmi dibuka untuk umum pada awal tahun 2020 ini.

Sementara itu Ketua Bumdes Sekapuk Asjudi menambahkan, wisata Setigi merupakan satu dari lima unit usaha yang dikembangkan oleh desanya.
Empat unit usaha lain, Perusahaan Air Masyarakat (PAM), usaha multi jasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, serta pengolahan tambang.