Jangan Sampai Keliru, Inilah Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Antigen, Swab Antigen dan Test PCR
Kendati demikian, penggunaan PCR tetap lebih diutamakan karena memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan swab antigen.
Jika menilik pada tingkat keefektifan, Adam mengatakan masa swab antigen memiliki akurasi tinggi, hampir sama dengan waktu pasien Covid-19 berisiko menularkan ke orang lain.
Adapun masa swab antigen akurasi tinggi ini terjadi setelah masa infeksius atau setelah hari ke-10 setelah bergejala.
Anjuran lain penggunaan rapid test antigen
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC) juga merekomendasikan rapid test antigen untuk screening Covid-19, terutama untuk pasien tanpa gejala atau dengan kecurigaan kontak terhadap pasien Covid-19.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia ( WHO) merekomendasikan rapid test antigen untuk daerah di mana transmisi komunitas terjadi luas dan pemeriksaan PCR tidak ada atau hasilnya muncul lambat.
Berdasarkan Panduan PDS PatKLin, pengambilan rapid test antigen ini dapat dilakukan di laboratorium dan fasilitas ruangan tekanan negatif dan tempat terbuka yang telah mempertimbangkan kemanan lingkungan sekitar.
Yang perlu diperhatikan, tindakan pengujian rapid test antigen ini dilakukan oleh tenaga terlatih dalam menggunakan peralatan dan meminimalkan risiko terpapar.
"Hasil pemeriksaan harus disupervisi dan diinterpretasi oleh tim ahli," kata Adam.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan rapid antigen atau swab antigen secara mandiri di rumah masing-masing.
Kendati demikian, penggunaan PCR tetap lebih diutamakan karena memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan swab antigen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Topik soal "Rapid Antigen", Apakah Sama dengan "Swab Antigen"?"