Bertahan 3,5 Jam Seberangi Lautan dengan Galon, Dedik Muntah Lalu Pingsan, Kini Tiba di Malang
Dedik Purnomo pemuda yang seberangi pulau Kalimantan menuju ke pulau Jawa dengan bermodal dua galon, kini telah tiba di kampung halamannya.
Dedik menuju pelabuhan dengan berjalan kaki selama 2 jam.
Ia tak membawa uang sepeserpun.
Meski begitu, Dedik mengaku ada saja berbuat baik kepadanya.
"Sempat beristirahat 4 kali, lalu saya kehausan. Untungnya, saat saya minta minum di salah satu warung makan diberikan teh manis," ceritanya.
Usai istirahat, Dedik melanjutkan kembali perjalanannya.
Dia kemudia menemukan sebatang kayu potong bekas.
Kayu itu kemudian ia bawa untuk mengaitkan 2 galon yang ia bawa.
Dedik akhirnya sampai di Pelabuhan Chevron Semayang Balikpapan, pada siang hari, pukul 12.00 WITA.
Melihat sekitar, Dedik menerangkan suasana pelabuhan saat itu sedang ramai orang. Namun, mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Dedik pun menepi ke tempat yang agak sepi.
Di sana ia kemudian membuat semacam rakit bermodal, kayu, galon dan seutas tali.
"Galon itu saya tutup pakai botol agar tidak kemasukan air. Kemudian saya ikatkan ke badan. Setelah selesai, saya menceburkan diri ke laut," jelas Dedik.
Pria berambut pendek ini kemudian terapung di perairan Semayang.
Ketika waktu sudah berjalan selama 3,5 jam, Dedik mengaku pasrah akan nasibnya.
Selama terapung, Dedik seringkali menutup matanya.
