Polda Metro Jaya
Begini Kondisi Dua Polisi Disabet Pedang Saat Bubarkan Aksi-1812
KONDISI dua anggota kepolisian yang terkena sabetan senjata taja,m saat membubarkan Aksi-1812, Jumat lalu, dikabarkan terus membaik.
SRIPOKU.COM --- Kondisi terakhir dua anggota kepolisian yang terkena sabeta senjata tajam saat unjukrasa Aksi-1812 Jumat lalu, dikabarkan terus membaik.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, sudah membaik.
"(Keduanya) Sudah kembali. Satu disabet tangannya kan, satu di punggungnya ketusuk," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (20/12/2020).
Yusri membantah apabila dikatakan bahwa kedua polisi tersebut dalam keadaan kritis. "Enggak. Yang bilang kritis, siapa?" kata Yusri Yunus.
Baca juga: Polisi Ciduk 455 Peserta Aksi 1812, 7 Diantaranya Ditahan Diduga Bawa Saja dan Narkoba
Baca juga: Polda Metro Jaya Buka Opsi Pidanakan Korlap Aksi 1812, Rizal Kobar : Surat Panggilan Belum Dapat
Sebelumnya, dua petugas kepolisian disebut terluka akibat sabetan senjata tajam saat bertugas mengamankan Aksi 1812 di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat lalu.
Kedua polisi itu terluka diserang pengunjukrasa ketika berupaya membubarkan peserta aksi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta di Jl Medan Merdeka Selatan.
Sebelumnya diberitakan, kepolisian mengatakan bahwa dua anggotanya terluka serius terkena pedang yang dibawa pengunjukrasa.
Ketika itu, pengunjuk rasa menuntut pembebasan pemimpin Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab (55) dan menuntut pengusutan tewasnya enam laskar FPI yang mengawal rombongan Rizieq Shihab dan keluarga Senin dinihari tanggal 7 Desember 2020 di jalan tol Jakarta-Cikam[ek, Jawa Barat.
Unjukrasa yang digelar di sejumlah titik itu, langsung dibubarkan petugas. Saat petugas berusaha membubarkan itu, diantara pengunjukrasa menyerang menggunakan pedang.
Tidak disebutkan identitas dua petugas mengalami luka sabetan senjata tajam.
"Sampai dengan saat ini yang tadi saja ada yang kena sabetan sajam (senjata tajam). Tusukan tapi tidak terlalu (parah) ya. Sabetan sajam (kepada) anggota pada saat dilakukan pembubaran di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, ada dua anggota yang kena," kata Yusri Yunus, ketika ditemui sejumlah wartawan di kawasan Monas, Jakarta.
Menurut Yusri Yunus, polisi masih menyelidiki kasus dan pelaku. Sampai Jumat sore, polisi terus mendata melakukan pendataan dari orang-orang yang diamankan.
"Karena ini masih baru saja terjadi. Kita masih datakan. Kita akan sampaikan besok pagi saya akan rilis," kata Yusri.
Selain itu, aparat kepolisian menemukan 28 peserta aksi demo 1812 itu ternyata reaktif Covid-19. Kemudian. Yusri Yunus mengatakan, Polda Metro Jaya menemukan fakta tersebut peserta aksi enjalani rapid test antigen.
Mereka yang kedapatan reaktif Covid-19 pun diantarkan kepolisian ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. "Sampai saat sekarang ada 22 yang reaktif. Sekarang kita rujuk ke Wisma Atlet. Ini menandakan bisa jadi klaster di kerumunan," kata Yusri.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi-1812 Rijal Kobar, menyatakan menolak pernyataan kepolisian yang menyebutkan bahwa peserta aksi membawa senjata tajam. "Kalau ada yang tertangkap membawa sajam (senjata tajam), saya yakini itu bukan dari kami," kata Rijal, ketika itu.
Menurut Rijal, sejak awal telah mengimbau massa aksi untuk membawa sajam. "Saya tidak mengizinkan peserta aksi seperti itu. Saya juga belum dapat info," kata dia.
Namun demikian, Rijal Kobar menyatakan pihaknya siap membantu massa yang ditangkap. Ia pun menyatakan bertanggung jawab atas aksi yang berakhir dengan pembubaran itu.
Ia mengakui, tidak mampu mengendalikan jalan Aksi-1812 secara penuh. Karena massa aksi terpencar di beberapa lokasi. Sehingga ia mengalami kesulitan memantau massa.
Rijal mengaku belum mendapat info pasti berapa massa aksi yang diamankan, sebab saat bubar, massa terbelah ke beberapa titik. "Info yang saya dapat, dari Jawara ada empat orang. Yang lain belum tahu, karena terpecah-pecah nih. Mungkin masih banyak lagi yang diamankan," kaatanya.
Aksi 1812 kemarin yang terpusat di kawasan Monumen Nasional, setelah gagal mencapai target depan Istana Kepresidenan, dibubarkan aparat kepolisian. Sejak awal kedatangan massa, polisi langsung bertindak karena aksi itu tidak berizin.
Ketika diminta bubar, massa menolak. Kemudian berakhir ricuh dan diwarnai pembacokan terhadap aparat kepolisian. Polisi menangkap peserta aksi 1812 membela Rizieq Shihab itu, Polda Metro Jaya mengklaim menangkap 155 orang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto melalui pengeras suara meminta jajarannya untuk membubarkan massa. Ia juga memerintahkan untuk menangkap massa yang melawan.
Aparat kepolisian juga mengamankan tiga mobil berisi logistik berupa makanan dan minuman saat membubarkan massa aksi 1812 di kawasan Tanahabang, Jakarta Pusat. Dua ambulans berisi air minum, dan satu mobil lainnya mobil Kijang berwarna hitam.*****
___________________________
Sumber: Tribunnews.com, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/20/begini-kondisi-terbaru-2-polisi-yang-terkena-senjata-tajam-saat-amankan-aksi-1812