Terkait Video Reportase FPI vs Polri, Jurnalis Edy Mulyadi: Ajukan ke Dewan Pers Bukan Main Panggil
Edy menyampaikan kedatangannya hanya untuk mengklarifikasi terkait pemanggilan pemeriksaan yang dilakukan pada hari ini di Bareskrim Polri.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Setelah sempat dinyatakan mangkir oleh Mabes Polri, Jurnalis Edy Mulyadi memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan klarifikasi terkait video reportase bentrokan FPI-Polri di jalan tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada 8 Desember 2020 lalu.
Terkait Video Reportase Jurnalis FPI vs Polri dan tewasnya 6 Laskar FPI yang merupakan liputan dari Jurnalis Edi Mulyadi tersebut, pihak kuasa hukum dari Edy Mulyadi pun sudah angkat bicara dan memberikan beberapa keterangan.
Terutama terkait status Edy Mulyadi sebagai jurnalis yang dilindungi oleh undang-undang sehingga produk yang dihasil dari video reportase bentrokan FPI-Polri
Sementara Jurnalis Edy Mulyadi pun sudah memenuhi panggilan Polri dan memberikan keterangannya terkait dengan video reportase bentrokan FPI-Polri tersebut.
Berikut merupakan 6 Fakta terkait pemanggilan Jurnalis Edy Mulyadi
1. Penuhi Panggilan Penyidik Bingung Materi Pemeriksaannya
Selanjutnya, berikut ini Jurnalis Edy Mulyadi memenuhi pemeriksaan penyidik Polri terkait video reportase bentrokan FPI-Polri di jalan tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada 8 Desember 2020 lalu.
Edy menyampaikan kedatangannya hanya untuk mengklarifikasi terkait pemanggilan pemeriksaan yang dilakukan pada hari ini di Bareskrim Polri.
Dia mengaku tak mengetahui materi pemeriksaannya hari ini.
"Nggak ngerti kita makanya mau dateng. Kemarin saya udah kasih tau ke penyidik saya berhalangan ada kegiatan lain," kata Edy di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (17/12/2020).
2. Mengaku Difitnah
Dia pun menjawab tudingan adanya saksi yang dibayar saat melakukan wawancara di sekitar rest area KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Edy bilang, tudingan itu merupakan fitnah.
"Kalau soal bayar saksi kan saya sudah bikin video bantahan ya kan. Yang pasti itu bohong. Saya bilang video saya bilang itu cuma cara cara PKI lah, cara-cara komunis yang memutar balikkan fakta, memfitnah segala macam," jelas dia.
"Lagi kalau dibilang tiba-tiba ada yang ngaku, memang itu saksi gua? oh si A nih. Bukan saksi gua bukan yang A. Siapa B? Siapa C? oh terserah gua, gua gak mau ngomong gitu," sambung dia.
